DIANGGAP GILA KARENA DZIKIR
DIANGGAP GILA KARENA DZIKIR - Pernahkah kita membaca atau ada yang mengatakan dan mengomentari "gila" pada orang-orang yang sedang berdzikrulloh?.
Menguploud video atau memposting gambar kumpulan orang2 yang sedang berdzikir lalu dianggapnya sebagai orang-orang gila.
Dzikir jama'i/bersama dengan mengeraskan suara itu sudah tsabit dan jelas dalilnya.Dan banyak sekali dalil2 tentang hal ini.Dan diantara dalil itu adalah:
-Dari Abu Sai'd Al Khudry RA,Kanjeng Nabi SAW dawuh:
ﺃﻛﺜﺮﻭﺍ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ : ﺇﻧﻪ ﻣﺠﻨﻮﻥ .
"Perbanyaklah dzikrulloh,sampai mereka (orang-orang munafik) mengatakan bahwa kalian gila".(HR Al Hakim 1/499,Al Baihaqy dan Ahmad 3/68 dan 71).Imam Ibnu Hajar Al Haitsamy dalam Majma' Az Zawa-id berkomentar bahwa dalam riwayat Ahmad punya dua jalur sanad dan kedua jalur tersebut semua perowinya dinilai tsiqoh atau layak dipercaya.
Sedangkan hadits yang sama juga dikeluarkan oleh Abu Ya'la,namun didalamnya ada perowi bernama Darroj yang dinilai sebagian ulama tsiqoh dan sebagian lainnya dho'if.(lihat Al Haitsamy 10/75).
Kata ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ yang dimaksudkan adalah orang-orang munafik,berhujjah dengan hadits dibawah ini.
-Dari Ibnu Abbas RA,Kanjeng Nabi SAaw dawuh:
ﺍﺫﻛﺮﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﺫﻛﺮًﺍ ﺣﺘﻲ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻮﻥ ﺇﻧﻜﻢ ﺗﺮﺍﺅﻥ .
"Berdzikrullohlah kalian dengan sebanyak-banyaknya berdzikir,hingga orang-orang munafik mengatakan: Kalian adalah orang-orang yang pamer/riya".(HR.Ath Thobroni).
Dalam hadits diatas Rosulullah SAW dengan jelas menyebut mereka yang suka mengolok-olok orang berdzikir adalah munafikin.
Al Imam Al Hafidz As Suyuthi Rohimahulloh dalam kitab "Natîjat Al Fikri fî Al Jahri bi Adz Dzikri" mengatakan dua hadits diatas adalah istidlal dzikir jahri atau dzikir dengan mengeraskan suara.
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻲ : ﻭﺟﻪ ﺍﻹﺳﺘﺪﻻﻝ ﺑﻬﺬﻳﻦ ﺍﻟﺤﺪﻳﺜﻴﻦ ﺃﻧﻪ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﻘﺎﻝ ﺫﻟﻚ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺠﻬﺮ ﻻ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺴﺮ . ﺍﻧﺘﻬﻰ .
Dalam hadits mursal tabi'i (Aus bin Abdullah Ar Ruba'i RA) kalimatnya sedikit berbeda:
ﺃﻛﺜﺮﻭﺍ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻮﻥ : ﺇﻧﻜﻢ ﻣﺮﺍﺅﻥ .
Hadits mursal ini di riwayatkan Al Baihaqy dalam Syu'b Al Iman,juga disebutkan Imam As Suyuthi dalam "Natijat Al Fikri 2/25.
Wallohu A'lam.
Mochammad Fuady Abdullah.
Menguploud video atau memposting gambar kumpulan orang2 yang sedang berdzikir lalu dianggapnya sebagai orang-orang gila.
Dzikir jama'i/bersama dengan mengeraskan suara itu sudah tsabit dan jelas dalilnya.Dan banyak sekali dalil2 tentang hal ini.Dan diantara dalil itu adalah:
-Dari Abu Sai'd Al Khudry RA,Kanjeng Nabi SAW dawuh:
ﺃﻛﺜﺮﻭﺍ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ : ﺇﻧﻪ ﻣﺠﻨﻮﻥ .
"Perbanyaklah dzikrulloh,sampai mereka (orang-orang munafik) mengatakan bahwa kalian gila".(HR Al Hakim 1/499,Al Baihaqy dan Ahmad 3/68 dan 71).Imam Ibnu Hajar Al Haitsamy dalam Majma' Az Zawa-id berkomentar bahwa dalam riwayat Ahmad punya dua jalur sanad dan kedua jalur tersebut semua perowinya dinilai tsiqoh atau layak dipercaya.
Sedangkan hadits yang sama juga dikeluarkan oleh Abu Ya'la,namun didalamnya ada perowi bernama Darroj yang dinilai sebagian ulama tsiqoh dan sebagian lainnya dho'if.(lihat Al Haitsamy 10/75).
Kata ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ yang dimaksudkan adalah orang-orang munafik,berhujjah dengan hadits dibawah ini.
-Dari Ibnu Abbas RA,Kanjeng Nabi SAaw dawuh:
ﺍﺫﻛﺮﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﺫﻛﺮًﺍ ﺣﺘﻲ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻮﻥ ﺇﻧﻜﻢ ﺗﺮﺍﺅﻥ .
"Berdzikrullohlah kalian dengan sebanyak-banyaknya berdzikir,hingga orang-orang munafik mengatakan: Kalian adalah orang-orang yang pamer/riya".(HR.Ath Thobroni).
Dalam hadits diatas Rosulullah SAW dengan jelas menyebut mereka yang suka mengolok-olok orang berdzikir adalah munafikin.
Al Imam Al Hafidz As Suyuthi Rohimahulloh dalam kitab "Natîjat Al Fikri fî Al Jahri bi Adz Dzikri" mengatakan dua hadits diatas adalah istidlal dzikir jahri atau dzikir dengan mengeraskan suara.
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻲ : ﻭﺟﻪ ﺍﻹﺳﺘﺪﻻﻝ ﺑﻬﺬﻳﻦ ﺍﻟﺤﺪﻳﺜﻴﻦ ﺃﻧﻪ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﻘﺎﻝ ﺫﻟﻚ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺠﻬﺮ ﻻ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺴﺮ . ﺍﻧﺘﻬﻰ .
Dalam hadits mursal tabi'i (Aus bin Abdullah Ar Ruba'i RA) kalimatnya sedikit berbeda:
ﺃﻛﺜﺮﻭﺍ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻮﻥ : ﺇﻧﻜﻢ ﻣﺮﺍﺅﻥ .
Hadits mursal ini di riwayatkan Al Baihaqy dalam Syu'b Al Iman,juga disebutkan Imam As Suyuthi dalam "Natijat Al Fikri 2/25.
Wallohu A'lam.
Mochammad Fuady Abdullah.