Alat Pemicu Kebahagiaan
Bahagia, sedih, senang, galau, susah dan lain sebagainya adalah sesuatu yang bisa muncul begitu saja. Bisa jadi karna adanya sebab, atau tak ada sebab.
Kalau kita mau menarik sebuah falsafah dari bahasa arab, Fi'il-fi'il yang semakna dengan kontek di atas tidak memiliki wazan isim alat.
Kita Ambil contoh lafat fariha (bahagia), lafadz tersebut tidak ada wazan untuk isim alat. Tidak akan ditemukan wazan berbunyi (mifrohun), begitu juga lafadz hazuna (sedih), jabuna (penakut) dan yang semakna dengan kalimat tersebut.
Itu artinya, untuk menjadi bahagia atau sedih atau susah tidak ada alatnya. Tidak akan ada alat yang dapat membuat orang bahagia, sedih, susah. Bahagia itu ada dalam hati, dan hati itu tidak butuh alat untuk membahagiakan atau menyedihkan. Semua Tinggal bagaimana kita memanagement hati dengan pola pikiran yang positif.
قل بفضل الله وبرحمته فبذالك فليفرحوا
Untuk menuju pikiran yang selalu positif, tanamkan ayat di atas dan buatlah sebagai pemicu diri untuk selalu berfikir positif...
Kalau kita mau menarik sebuah falsafah dari bahasa arab, Fi'il-fi'il yang semakna dengan kontek di atas tidak memiliki wazan isim alat.
Kita Ambil contoh lafat fariha (bahagia), lafadz tersebut tidak ada wazan untuk isim alat. Tidak akan ditemukan wazan berbunyi (mifrohun), begitu juga lafadz hazuna (sedih), jabuna (penakut) dan yang semakna dengan kalimat tersebut.
Itu artinya, untuk menjadi bahagia atau sedih atau susah tidak ada alatnya. Tidak akan ada alat yang dapat membuat orang bahagia, sedih, susah. Bahagia itu ada dalam hati, dan hati itu tidak butuh alat untuk membahagiakan atau menyedihkan. Semua Tinggal bagaimana kita memanagement hati dengan pola pikiran yang positif.
قل بفضل الله وبرحمته فبذالك فليفرحوا
Untuk menuju pikiran yang selalu positif, tanamkan ayat di atas dan buatlah sebagai pemicu diri untuk selalu berfikir positif...