ROSULULLAH ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ MENJAWAB SALAM KITA.
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ ﻳﺴﻠﻢ ﻋﻠﻲّ ﺇﻻ ﺭﺩّ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻲّ ﺭﻭﺣﻲ ﺣﺘﻰ ﺃﺭﺩ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ . )) ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ٢٠٤١ )).
Dari Abu Hurairaih RA bahwa Kanjeng Nabi SAW dawuh: "Tidak seorangpun yang mengucap salam kepadaku, melainkan Allah (telah) mengembalikan ruhku kepadaku dan aku jawab salamnya".(HR.Abu Dawud 2041).
Bersholawat salam kepada Nabi dengan shighot mukhotob seperti "Shollallhu 'alaika ya Rosulalloh.. atau Assalamu 'alaika Ya Rosulalloh.. Atau Ashsholatu wassalamu 'alaika Ya Rosulalloh.... dan sejenisnya yang bersifat mukhothob, Maka Rosulullah SAW langsung menjawabnya. Baik berada dekat kuburan Rosulullah SAW maupun dimana saja.
Jika melihat hadits diatas, maka salam yang disampaikan bersifat mutlak, baik langsung di depan pusara Rosul SAW maupun dimana saja.
Ada riwayat lain terdapat kalimat ﻋﻨﺪ ﻗﺒﺮﻱ atau dekat pusaraku. Ini berarti maknanya Nabi SAW menjawab salam hanya pada saat kita ziarah langsung dikuburan Nabi SAW.
Menurut Ibnu Abdil Hady dalam kitabnya "Ash Shôrim Al Manky" halaman 154-155 riwayat "dekat pusaraku" yang oleh sebagian ulama dijadikan pijakan bahwa Nabi SAW hanya menjawab salam bagi mereka yang ziarah langsung kekuburan Nabi SAW saja adalah lemah. Karena melihat hadits Riwayat Abu Dawud diatas yang juga terdapat dalam riwayat Ahmad dalam Musnadnya 2/527 dengan sanad Shohih.
Sedangkan menurut Ibnu Abdil Hady sanadnya Jayyid.
Ada sebuah hadits dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Saw dawuh :
ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﺃﺣﻴﺎﺀ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ ﻳﺼﻠﻮﻥ
"Para Nabi itu hidup dialam kuburnya, mereka senantiasa sholat". (HR.Abu Ya'la dalam Musnadnya 3425).
Menurut Imam Al Haitsamy dalam kitab Majma' Az Zawa-id, semua rijalul hadits riwayat Abu Ya'la ini Tsiqot atau layal dipercaya.
Kita kembali kehadits Abu Hurairah RA dalam riwayat Abu Dawud diatas bahwa kalimat ﺭﺩّ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻲّ adalah jumlah haliyah dimana tinjauan dalam kaidah arabnya jika jumlah hal menggunakan fi'il madhi (kata kerja lampau) maka disitu berarti menyimpan ﻗﺪ / qod.
Ini sebagai jawaban jumlah sebelumnya tentang orang yang mengucap salam.
Sedangkan kalimat ﺣﺘﻰ nya tidak menjadi ta'lil atau illat bagi jumlah tersebut tapi murni menjadi huruf 'athof dengan menggunakan arti wawu (ﻭ ).
Jika demikian maka takdir haditsnya adalah sebagai berikut:
ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ ﻳﺴﻠﻢ ﻋﻠﻲّ ﺇﻟّﺎ ﻗﺪ ﺭﺩّ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻲّ ﺭﻭﺣﻲ ، ﻗﺒﻞ ﺫﻟﻚ ، ﻭﺃﺭﺩّ ﻋﻠﻴﻪ .
Jadi pengertiannya bahwa ruh Nabi SAW tidak bolak balik dikembalikan. Artinya pada saat ada yang memberi salam, ruh dikembalikan, setelah itu diambil lagi dan ini tentu Rosulullah SAW merasakan sakitnya ruh ketika lepas dari jasad. Jelas tidak demikian artinya. Jadi ruh Nabi SAW itu sudah dikembalikan kejasad Nabi sebelum umatnya memberi salam atau bahkan tidak bersholawat salam sekalipun.
Dan diantara dalil Nabi SAw dan para Anbiya hidup dialam barzakhnya adalah hadits dari Anas bin Malik dalam riwayat Abu Ya'la diatas.
Berbeda jika jumlah ﺭﺩّ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻲّ menggunakan makna hal atau istiqbal dan ﺣﺘﻰ nya sebagai ta'lil. Maka artinya ruh Nabi SAW akan terus bolak balik untuk menjawab salam. Tentu berarti bahwa ruh dan jasad Nabi SAW akan senantiasa mengalami perpisahan. Ini tidak mungkin karena jelas kontradiktif dengan hadits2 lain yang menunjukkan bahwa para Nabi hidup dialam barzakhnya.
Bahkan dalam hadits isro yang masyhur dari Anas bin Malik RA dalam riwayat Muslim dalam Shohihnya 2375 bahwa Nabi SAW melihat Nabi Musa 'alaihissalam sedang sholat dikuburnya. Ini menunjukkan bahwa Nabi Musa benar2 hidup, karena praktek sholat tentu dengan ruh dan jasad.
ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﻳﺎ ﺳﻴﺪﻱ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ... ﺧﺬ ﺑﻴﺪﻱ .. ﺿﺎﻗﺖ ﺣﻴﻠﺘﻲ ﺃﺩﺭﻛﻨﻲ ﺃﺩﺭﻛﻨﻲ ﺃﺩﺭﻛﻨﻲ ..
Mochammad Fuady Abdullah.