Skip to main content

Dalam Musibah Ada Hikmah

Setiap Musibah Pasti Ada Hikmahnya

Tidak semua musibah adalah bentuk "hukuman" Tuhan kepada hambaNya. Justru Rosulullah SAW memberitakan kepada kita bahwa ternyata dibalik musibah, Allah sedang memuliakan hambaNya.

Musibah disini yang dimaksud adalah seperti tertimpa sakit, eksiden, sawah tidak panen, kebangkrutan usaha, kesulitan ekonomi dan lain-lain yang kebanyakan orang tidak menginginkannya.

Dari Abu Hurairah RA,Kanjeng Nabi Saw dawuh:

من يرد الله به خيرا يصب به

"Barang siapa dikehendaki Allah kebaikan, maka Allah akan menempanya melalui musibah".(HR.Bukhori).

Dari Sa'd bin Abi Waqqosh RA bahwa Nabi Saw pernah ditanya, Siapakah orang yang paling berat ujiannya?.
Nabi Saw dawuh; "Para Nabi, lalu dibawahnya dan dibawahnya.

Manusia akan diuji oleh Allah dengan melihat kadar agama (tingkat spiritualitas)nya.
Semakin kuat dan tinggi, maka cobaanpun akan semakin berat. Bagi orang yang kadar agamanya lemah, maka Allah ringankan ujiannya. Orang yang ditimpa musibah bisa jadi adalah lahan peleburan dosa baginya, hingga ia pun menjadi bersih". (HR.At Tirmidzi). Imam Abu 'Isa menilai hadits ini Hasan Shohih.

Dari Abu hurairah RA,Kanjeng Nabi Saw dawuh:

ما يزال البلاء بالمؤمن والمؤمنة في نفسه وولده وماله حتى يلقى الله تعالى وما عليه خطيئة.

"Tidaklah sebuah musibah yang menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik menimpa jasadnya (sakit), anak (ditinggal mati sang anak) ataupun menimpa hartanya (dicuri, usahanya bangkrut, panen mbleduk dll) melainkan sebagai penghapusan dosa hingga ia bertemu Allah dalam keadaan tanpa dosa".
(HR.At Tirmidzi dan Al Hakim).

Kedua Al Hafid ini menilai haditsnya shohih.

Dari Abu Hurairah RA kanjeng Nabi Saw dawuh:

إن الرجل ليكون له عند الله المنزلة فما يبلغها بعمل فما يزول يبتليه مما يكره حتى يبلغه إياها.

"Sesungguhnya seseorang yang ingin mendapatkan kedudukan dan derajat mulia disisi Allah namun ia tidak mampu menggapainya dengan amal, maka Allah terus mengujinya dengan berbagai hal yang tidak disukainya (seperti diuji dengan sakit yang terus menerus) hingga iapun sampai pada derajat dan kemuliaan disisi Allah".
(HR.Abu Ya'la dan Ibnu Hibban).

Imam Ibnu Hibban menilai hadits ini Shohih.

Kanjeng Nabi Saw dawuh:

إذا سبقت للعبد من الله عز وجل منزلة لم يبلغها أو قال لم يبلغها بعمله ، ابتلاه الله عز وجل في جسده أو في ولده أو في ماله، ثم صبره حتي يبلغه المنزلة التي سبقت له من الله عز وجل.((رواه أحمد في للمسند والطبراني في معجمه الكبير)).

Dalam musibah ada hikmah. Seorang mukmin wajib bersabar dan khusnudzdzon kepada Allah, bahwa Allah selalu memberi yang terbaik untuk hambaNya.


Mochammad Fuady Abdullah.