Skip to main content

Jaminan Bagi Orang Tua Yang Anaknya Mati Ketika Masih Kecil

DITINGGAL MATI SANG ANAK


Bagi orang tua yang tidak/belum pernah ditinggal mati putra atau putrinya yang masih kecil, tidak bisa merasakan secara langsung kesedihan dan duka dihati mereka para orang tua yang kehilangan sibuah hati.

Kepiluan dan kesedihan luar biasa pasti mereka rasakan. Bagaimana tidak!!

Ketika kebahagiaan datang menghampiri, senyum dan kelucuanya perangai si buah hati, kehangatan rumah terasa lengkap dengan kehadirannya, setumpuk dan segunung harapan agar kelak anaknya menjadi anak sholih dan sholihah, menjadi pudar dan hampa saat Allah memanggilnya kembali.

Saya dulu pernah mendengar orang-orang tua kita mengatakan jika anak kecil mati,maka ia kelak akan menjemput orang tuanya dipintu surga. Cerita mereka ternyata bersumber dari beberapa hadits berikut ini.

عن معاوية بن قرة عن أبيه رضي الله عنه : أن رجلا كان يأتي النبي صلى الله عليه وسلم ومعه ابن له،فقال له النبي صلى الله عليه وسلم :أتحبه؟،فقال يا رسول الله أحبك الله كما أحبه.ففقده النبي صلى الله عليه وسلم ،قال:ما فعل ابن فلان؟،قالوا يارسول الله مات،فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:ما تحب أن لا يأتي بابا من أبواب الجنة إلا وجدته ينتظرك؟.فقال رجل: يا رسول الله له خاصة أو لكلنا؟،قا: بل لكلكم".(رواه أحمد والنسائي).

"Ada seorang lelaki bersama anaknya yang masih kecil datang kepada Nabi Saw, Nabi Saw bertanya kepadanya: "Apakah kau mencintainya? (maksudnya mencintai anakmu)". lelaki itu menjawab: "tentu saja ya Rosul, Allah mencintaimu sebagaimana saya juga diberi rasa untuk mencintainya". Selang beberapa hari, anak kecil itu meninggal dunia. Lalu Rosulullah Saw berkata kepada lelaki tersebut: "Anakmu yang meninggal itu kelak menunggumu dipintu surga". Kemudian orang tersebut bertanya: "apakah itu khusus untuk saya atau berlaku untuk kami semua?". Kanjeng Nabi Saw menjawab: "Berlaku untuk kalian semua"
(HR.Ahmad dalam Musnadnya 3/436).

Dalam riwayat lain yang cukup panjang, disebutkan ketika Nabi Saw sedang berada disebuah halaqoh ta'lim dengan para sahabat, datanglah seseorang dengan membawa anaknya yang masih kecil ikut ngumpul ngaji, lalu duduk dihadapan Nabi Saw. Pada suatu hari lelaki itu tidak datang lagi ke halaqoh, karena anak kecilnya dipanggil Allah. Lelaki tersebut sedang berkabung dan mengalami kesedihan yang luar biasa.

Nabi Saw bertanya kepada para sahabat: "Si fulan yang biasa datang mengaji kemana?". para sahabat menjawab: "Dia tidak bisa hadir ya Rosulalloh, karena anaknya yang beberapa hari lalu engkau lihat ikut dibawa ngaji kesini meninggal dunia".

Lalu Nabi Saw datang berta'ziyah dan berkata kepada sifulan lalu berkata: "Tidak kau ingin kelak anakmu menjemputmu dipintu surga dan membukakan pintu untukmu?". Lelaki itu menjawab: "Tentu saja ya Rosulallah". Kanjeng Nabi Saw dawuh: "Kelak anakmu akan menjemputmu". Salah seorang sahabat Anshor lalu berdiri dan bertanya: "Ya Rosulalloh, apakah itu berlaku untuk dia saja, atau kepada siapapun kaum muslimin yang ditinggal mati anaknya?". Nabi Saw menjawab: "Untuk semua kaum muslimin yang ditinggal mati anak kecilnya".
(HR.An Nasa-i 4/23,At Thobroni dalam Mu'jam dan Ahmad dalam Musnadnya).

Maka siapapun kita,sesedih apapun perasaan kita ketika anak yang kita sayangi dipanggil Allah, maka tetaplah sabar dan ikhlas, karena kelak ia menjadi syafaat bagi kedua orang tuanya.


Mochammad Fuady Abdullah.