SYEH ABU YAZID ALBUSTOMI Mengislamkan 500 Orang Pendeta
Diceritakan dalam kumpulan hikmah dan kisah Syekh Abu Yazid al-Busthomiy yang ditulis oleh Imam Al Yaafi'i dalam kitabnya Mukhtashor Roudhir Rayyaahiin.
Syeikh Abu Yazid al-Busthomiy mengisahkan,
Dahulu ketika aku duduk di hadapan guruku, beliau berkata kepadaku, "wahai Abu Yazid, dari sekian banyak muridku, aku melihat hanya kau yang mampu mewarisi ilmuku karena engkau muridku yang paling alim, sholih, tekun dan memiliki keteguhan iman kepada Allah serta kekokohan akidah. Karena itu aku ingin kau pergi ke suatu daerah untuk berdakwah dan mengajarkan tauhid dan syariat Islam di sana".
Dengan menengadahkan kedua tangan dan mengangkat kepala ke arah langit, Abu Yazid al-busthomiy berdoa, "ya Allah! Ya Tuhanku! Lihatlah apa yang sedang terjadi di sini dan saksikanlah, ya Allah! bahwa para pendeta ini bersedia untuk beriman kepada Mu dan kepada Rasul-Mu Sayyidina Muhammad "
"Dengan pertolongan Allah Ta'alaa aku akan menjawab semua pertanyaan anda itu satu persatau dengan jelas dan tuntas insya Allah," kata Abu Yazid al-Busthomiy.
"Jawaban dari soal yang pertama tentang yang satu tiada duanya itulah wujud Allah yang tunggal. Dialah Tuhan yang tiada sekutu baginya"
"Adapun yang dua tak ada yang ketiga bukankah itu malam dan siang. Bila pergi malam maka datanglah siang, dan bila pergi siang datanglah malam menggantikannya."
"Tentang yang tiga tak ada yang keempat yaitu : Kursi, Qalam (pena), dan 'Arsy Allah"
"Tentang yang empat tak ada yang kelima yaitu : Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa 'alaihis Salam, Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi dawud 'alaihis Salam, Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa 'alaihis Salam, dan Kitab Al-Quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW."
"Tentang yang lima tak ada yang keenam yaitu : agama Islam mewajibkan penganut atau pemeluknya mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu : Dhuhur, Ashar, Magrib, Isya' dan Shubuh."
"Tentang yang enam tidak ada yang ketujuh yaitu : hari-hari dimana Allah ta'alaa menciptakan bumi langit, hal ini termaktub dalam semua kitab suci-Nya."
"Tentang yang tujuh tak ada yang kedelapan yaitu : tujuh lapis langit beserta segala keindahannya dan tujuh lapis bumi beserta segala keindahan dan panoramanya. Yang ini semua diciptakan oleh Allah."
"Tentang yang delapan tak ada yang sembilan, yaitu ; para malaikat pemikul 'Arsy Tuhan. mereka berjumlah delapan malaikat , sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Suci-Nya : " Pada hari itu 8 malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas kepala mereka (QS . Al Haaqqoh:17)."
"Tentang yang sembilan tak ada yang kesepuluh, yaitu : suatu kaum dari golongan manusia yang menjadi perusak bumi Allah, sebagima yang tersebut dalam Kitab Suci-Nya : "Dan kota itu (yaitu kota Al-Hijr yang merupakan kota kaum tsamud) ada 9 orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi, dan mereka tidak melakukan perbaikan (Q.S. an-Naml :48)"
"Tentang sepuluh yang sempurna , yaitu : kewajiban berpuasa 10 hari bagi orang-orang yang berihram haji, sebagaimana bunyi Firman-Nya : "maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, ia wajib menyembelih hadyu yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak mendapatkannya, maka ia wajib berpuasa 3 hari di musim haji dan 7 hari setelah kalian kalian kembali ke negeri kalian masing-masing . Itulah hitungan sepuluh hari yang sempurna (Q.S. al-Baqarah : 196)"
"Kemudian yang dimaksud dengan hitungan yang sebelas yaitu : saudara-saudara nabi yusuf Alaihis Salam."
"Dan yang dimaksud dengan hitungan dua belas yang sempurna , adalah : nama-nama bulan dalam setahun."
"Adapun yang dimaksud hitungan tiga belas, yaitu : apa yang dilihat oleh nabi Yusuf dalam mimpinya. sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah : "Ingatlah ! Ketika Yusuf berkata kepada Ayahnya, "Wahai Ayahku! Sesungguhnya aku bermimpi melihat 11 bintang, matahari dan bulan; kulihat semua sujud kepadaku. (QS. Yusuf : 4)"
Kalau dihitung, bukakah semua berjumlah 13?"
Jawaban dari soal kedua, tentang golongan yang berdusta akhirnya mereka dimasukan ke dalam surga? Tiada lain mereka adalah : saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihis Salam, karena dahulu mereka pernah berkata dusta kepada ayah mereka yaitu nabi ya'qub alaihis salam bahwa Nabi Yusuf telah dimakan oleh serigala, dengan membawa pulang baju gamis Yusuf kecil yang telah dilumuri dengan darah palsu. Nah apa yang mereka perbuat adalah dusta, tetapi akhirnya mereka insyaf dan beriman kepada Allah dan Nabi-Nya, kelak mereka di hari kiamat digolongkan ahli surga.
Adapun golongan yang berkata benar, tetapi mereka kelak akan dimasukan ke dalam neraka, mereka adalah kaum Yahudi dan kaum Nasrani, sesuai dengan Firman Allah dalam Al-Quran surat al-baqarah ayat : 113 . "Dan orang-orang Yahudi berkata : "Orang-orang Nasrani itu bukanlah di atas suatu kebenaran". Dan orang-orang Nasrani berkata , "Orang-orang Yahudi itu bukanlah di atas suatu kebenaran", padahal mereka itu sama-sama membaca Kitab". (Q.S. Al-Baqarah : 113)
Kedua-duanya, yaitu Yahudi dan Nasrani itu telah berucap benar dalam hal tuduhan mereka antara satu dengan yang lain. Akan tetapi karena mereka tidak mau tunduk pada kebenaran yang ada di hadapan mereka, yaitu mempercayai dan memeluk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai agama yang haq dan menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Mereka akan dicampakkan ke dalam api neraka Allah.
Jawaban dari soal ketiga tentang dimana Ruh saat ia berada di dalam jasad, yaitu ia berada di jasad kita tepatnya di antara kedua telinga kita.
Jawaban dari soal keempat tentang apa yang dimaksud dengan Adz-Dzaariyaati Dzarwan yaitu nama salah satu dari 4 macam angin. Dan yang maksud dengan Al-Haamilaati Waqran , yaitu : gumpalan awan yang terbentang di langit. Dan Al-Jaariyaati Yusran, adalah perahu-perahu yang sedang berlayar di lautan lepas. Adapun Al-Muqassimaati Amran, yaitu : malaikat-malaikat yang bertugas membagi-bagi rezki dari Allah Subhanahu wa ta'ala kepada manusia pada malam Nifsu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban)
Jawaban dari soal yang kelima tentang sesuatu yang bernafas, namun tidak memiliki ruh, yaitu : waktu subuh sebagaimana Firman Allah dalam surat At-takwir ayat 18 : "Demi subuh, bila ia bernafas" (Q.S. At-takwir : 18)
Dan kubur yang berjalan bersama penghuninya tiada lain yaitu : ikan Nuun ( ikan paus yang sangat besar) yang telah menelan Nabi Yunus Alaihis Salam , dan di dalam perut ikan tersebut, seakan-akan Nabi Yunus berada dalam kubur. Nabi Yunus dibawa oleh ikan itu ke 7 samudra, hingga akhirnya dimuntahkan di sebuah pantai dengan izin Allah.
Lalu jawaban dari pertanyaan anda tentang 3 golongan yang bukan dari golongan Malaikat, Jin atau Manusia, dan ketiga makhluk itu tidak pula dilahirkan oleh induknya, tiada lain makhluk itu adalah : 1. Kambing Kibas (biri-biri) yang dibawa oleh Malaikat Jibril Alaihis salam sebagai hewan kurban pengganti nabi Ismail yang akan disembelih oleh ayahnya; Nabi Ibrahim Alaihis Salam karena memenuhi perintah Allah Ta'alaa lewat mimpinya, 2. Unta Nabi Sholih Alaihis Salam yang disembelih oleh kaumnya yang ingkar kepada nya, 3. Ular Nabi Musa Alaihis Salamyang asalnya adalah tongkat beliau, namun oleh Allah diubah menjadi seekor ular yang sangat besar, dimana hal ini merupakan mukjizat nabi Musa dari Allah untuk melemahkan kekuatan musuh-musuhnya seperti Firaun, Haaman, para penyihir dan bala tentaranya.
Jawaban dari soal ke enam tentang : seutama-utama kaum wanita dialah : Fatimah putri rasulullah, Sayyidatuna Khodijah dan Sayyidatuna 'Aisyah keduanya istri rasulullah serta sayyidatuna Asiyah (istri Firaun) serta Sayyidatuna Maryan binti 'Imran (ibu Nabi Isa) dan Sayyidatuna Hawwa' (istri Nabi Adam).
Seutama-utama perairan di muka bumi adalah : Sungai Nil dan Furaat di Negeri Mesir. Dan seutama-utama gunung yaitu : gunung Tursina. Seutama-utama binatang adalah : kuda. Seutama-utama bulan adalah : bulan Ramadhan. Dan semulia-mulia malam adalah : Malam Al-Qodr (Lailatul Qadr) malam tersebut hanya ada di setiap bulan Ramadhan yang biasa jatuh di sepuluh terakhir di bulan suci itu.
Adapun At-Thammah adalah : salah satu nama hari kiamat.
Pertanyaan ketujuh tentang suatu pohon yang mempunyai 12 cabang, yang setiap cabang mempunyai 30 daun, dan setiap daunnya memiliki 5 bunga, 2 bunga di saat matahari di atas bumi dan 3 bunga berada di kegelapan, jawabannya adalah : Pohon itu adalah perumpamaan hitungan 1 tahun, dan 12 cabang adalah 12 bulan. 30 daun adalah 30 hari dalam satu bulan. Adapun 5 bunga itu sebenarnya adalah sholat 5 waktu, 2 di saat matahari berada di atas bumi yaitu siang hari (sholat dhuhur) dan sore (Asar), dan 3 di saat gelap yakni kegelapan menyelimuti alam ini, tepatnya waktu Maghrib, Isya' dan Shubuh.
Pertanyaan kedelapan tentang suatu benda mati yang dapat pergi ke tanah mekkah dan kemudian mengelilingi Kabah padahal ia tak mempunyai Ruh, jawabnya adalah : bahtera Nabi Nuh. ceritanya di zaman itu, bumi ini dilanda banjir bandang yang besar, namun sesampainya bahtera itu berada di tanah Mekkah, subhanallah bahtera Nabi Nuh berputar mengelilingi Baitullah Haram (Ka'bah) dengan 7 kali putaran , layaknya orang yang thowaf.
Pertanyaan kesembilan tentang 4 macam air yang lain rasa dan rupanya namun sumbernya satu , yaitu : 1. Air mata, 2. Air yang keluar dari telinga , 3. Air yang keluar dari hidung dan 4. Air yang keluar dari mulut kita. Air mata rasanya asin. Air yang keluar dari telinga rasanya pahit. Air yang keluar dari hidung rasanya masam atau kecut dan air yang keluar dari mulut rasanya tawar.
Pertanyaanmu tentang Naqiir, adalah : titik yang terdapat pada luar kulit benih. dan Fatiil, adalah : titik yang terdapat di dalam benih itu sendiri. Sedangkan Qitmiir, yaitu : kulit yang tipis yang menutupi benih itu sendiri. Adapaun yang disebut dengan Sabad dan Labad adalah : bulu kambing domba dan kambing kacang.
Dan yang disebut dengan Tham dan Raam, adalah jenis makhluk yang sudah berada di muka bumi ini sebelum Nabi Adam Alaihis Salam.
Soalmu yang menanyakan tentang arti suara Himar ketika menguak, adalah : bahwa ia melihat setan, ia berkata : "semoga Allah melaknatnya".
Adapun yang disuarakan anjing ketika menggonggong, adalah : ia berkata , "Awas!, Celaka bagi semua penghuni neraka karena mereka mendapat murka Tuhannya".
Dan yang disuarakan oleh kuda dalam jeritannya , adalah "Maha suci Allah yang memelihara ku ketika aku ditunggangi oleh para pahlawan Islam untuk memerangi musuh-musuh-Nya"
Tentang apa yang disuarakan unta, sebenarnya ia mengucapkan : " Hasbiyallahu wa kafaa billahi wakiilaa""Cukup hanya Allah lah yang memeliharaku, dan hanya kepada-Nya aku berserah diri".
Dan yang dikatakan burung bul-bul dalam nyanyiannya, adalah : "Maha suci Allah di waktu petang dan di waktu pagi".
Adapun suara katak, seakan aia mengatakan, "Maha suci Allah yang selalu disembah oleh makhluk-Nya baik di tempat yang sunyi maupun di tempat keramaian".
pertanyaan kesepuluh, bahwa Allah mewahyukan kepada makhluk-Nya padahal makhluk itu bukan dari bangsa malaikat, jin dan juga bukan dari bangsa manusia, jawabnya : makhluk ini adalah binatang lebah sesuai dengan firman Allah : " Dan Tuhan telah mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia" (Q.S. An-Nahl : 68)
Dan adapun pertanyaan mu tentang dimanakah malam ketika datangnya siang, dan dimanakah siang ketika datangnya malam, jawabnya adalah : kedua-duanya berada dalam ilmu Allah subhanahu wa ta'alaa.
Sesudah Abu Yazid al-Busthomi menjawab satu persatu pertanyaan yang diajukan pemimpin pendeta kepadanya, beliau berkata , "Bapak Pendeta, aku sudah menjawab semua pertanyaan Anda, apakah ada pertanyaan lain yang mau ditanyakan?"
Syeikh Abu Yazid al-Busthomiy mengisahkan,
Dahulu ketika aku duduk di hadapan guruku, beliau berkata kepadaku, "wahai Abu Yazid, dari sekian banyak muridku, aku melihat hanya kau yang mampu mewarisi ilmuku karena engkau muridku yang paling alim, sholih, tekun dan memiliki keteguhan iman kepada Allah serta kekokohan akidah. Karena itu aku ingin kau pergi ke suatu daerah untuk berdakwah dan mengajarkan tauhid dan syariat Islam di sana".
Berdakwahlah dan ajarkan syariat yang suci ini. Dan ada satu hal penting yang tidak boleh kamu lupakan! Yaitu di saat kau berdakwah, hiasilah dirimu dengan akhlak Rosulullah SAW!"
"Baiklah, tepatnya dimana daerah itu, ya syeikh?" tanyaku kepada guruku.
"Tepatnya di daerah Sam'an, di sana berkumpul para rahib (pendeta) nasrani. Dan perlu kau ketahui, bahwa daerah itu adalah sarang mereka. Nah datang mu ke sana insya allah akan membawa hikmah yang besar yang berupa hidayah Allah buat mereka," tegas nya.
Aku pun bergegas bangun dari tempat dudukku setelah aku memohon izin kepada guruku. Dan pada hari itu juga aku berangkat menuju daerah di mana para pendeta itu berkumpul.
Sesampainya di sana aku menyamar menjadi seorang darwisy (orang yang berpakaian gembel,dan lusuh). Ketika tiba waktunya pemimpin para pendeta hadir untuk memberikan pidatonya, maka para pendeta yang lain berdiri dengan teratur dan tenang untuk memberikan hormat kepadanya. Kemudian mereka duduk untuk mendengar dan memperhatikan semua kata-kata yang akan disampaikan oleh pemimpin mereka itu.
Namun anehnya, si pembesar pendeta itu tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Dicobanya berkali-kali tetapi tetap saja ia tak dapat mengucapkan kata-katanya. Seakan-akan mulutnya terkunci rapat, bungkam seribu bahasa.
Tentunya para pendeta dan para rahib yang lain yang hadir di situ pada ribut dan tercengang, mengapa pemimpin mereka menjadi seperti orang bisu?
Lalu salah satu pendeta bertanya, "wahai pemimpin kami, apa gerangan yang terjadi, mengapa anda menjadi seperti orang bisu? kami selalu menunggu-nunggu petuah anda. dan kami selalu siap untuk mendengar dan mentaati nasihat-nasihat anda."
Pemimpin mereka menjawab, "Sebenarnya yang mencegah lisanku untuk berbicara di hadapan kalian adalah aura salah seorang di antara kalian yang beragama Islam yang memegang teguh syariat Muhammad. Orang asing tersebut saat ini hadir di tengah-tengah kita untuk menguji imam kita."
Para pendeta itu saling berhadapan satu dengan yang lain. Dengan serempak mereka mengatakan, "Mana orang asing itu, kami akan membunuhnya sekarang juga?"
Pemimpin mereka berkata, "Jangan ! kalian tidak boleh membunuhnya kecuali dengan bukti dan alasan yang kuat."
Mereka menjawab, "Baiklah kalau begitu, kami akan menuruti segala nasihat anda."
Lalu pemimpin pendeta itu berdiri dan berkata, "Wahai orang asing yang mengaku agama Muhammad, demi Muhammad bangunlah! Tunjukan dirimu kami ingin melihat dan mengenali anda!"
Begitu nama Nabi Muhammad disebut, maka Abu yazid al-Busthomiy tak mampu mengelak lagi, beliau langsung berdiri dan menghampiri pemimpin mereka itu, sedangkan lisan beliau tak lepas dari berzikir, tasbih dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Setelah berada di hadapan para pendeta, pemimpin pendeta tersebut mengajukan pertanyaan kepada Abu yazid Al-Busthomiy dengan berkata , "hai pengikut agama Muhammad, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda. Jika anda dapat menjawab semua pertanyaan saya dengan benar, maka saya akan mengikuti agama anda, namun jika anda tidak mampu menjawabnya, maka kami akan membunuh anda."
Abu Yazid Al-Busthomiy menjawab, "Baiklah aku setuju, sekarang tanyakan apa yang anda inginkan!"
Pemimpin pendeta itu berkata, "Baik, saya harap anda memperhatikan semua pertanyaan saya ini dan menjawabnya sesuai dengan pertanyaan yang saya ajukan!"
Soal pertama : "Terangkan kepada kami, tentang yang satu tiada duanya, yang dua tak ada yang ketiga, yang tiga tak ada yang keempat, yang empat tak ada yang kelima, yang lima tak ada yang keenam, yang enam tiada tujuhnya, yang tujuh tiada yang kedelapan, yang delapan tak ada yang kesembilan, yang sembilan tak ada yang kesepuluh, yang sempurna dari sepuluh, sebelah, dua belas dan tiga belas!"
Soal kedua : "Jelaskan kepada kami siapa golongan yang membenarkan, namun dimasukkan ke dalam neraka, dan siapa golongan yang mendustakan , namun dimasukkan ke dalam surga?"
Soal ketiga : "Dimanakah tempat ruh saat ia di dalam jasad?"
Soal keempat : "Sebutkan apa yang dimaksud dengan sebutan "Adz-dzaariyaati Dzarwan", "Al-Haamilaati Warqan", "Al-Jaariyaati Yusran" dan "Al-Muqassimaati Amran"?
Soal kelima :" jelaskan kepada kami tentang sesuatu yang bernafas tanpa ruh, dan tentang kubur yang berjalan bersama penghuninya , dan jelaskan pula tentang air yang tidak turun dari langit dan tidak keluar dari bawah bumi, serta sebutkan tiga makhluk Allah yang bukan dari jenis manusia, bukan dari jenis jin dan juga bukan dari jenis malaikat. dan ketiga makhluk itu tidak pula dilahirkan oleh induknya!"
Soal keenam : "Siapakah seutama-utama kaum wanita, seutama-utama perairan di muka bumi, seutama-utama gunung, seutama-utama bintang dan seutama-utama bulan serta semulia-mulia malam? Dan apa yang dimaksud dengan Thammah itu?"
Soal ketujuh : "Coba jelaskan tentang sebuah pohon yang mempunyai 12 cabang, setiap cabang mempunyai 30 daun, setiap daunnya memiliki 5 bunga, 2 diantaranya diwaktu matahari berada di atas bumi, sedangkan 3 lainnya berada di kegelapan?"
Soal kedelapan : "Jelaskan tentang sesuatu yang tidak punya ruh, namun ia dapat pergi ke tanah Mekkah dan melakukan thowaf mengelilingi Ka'bah?"
Soal kesembilan : "Jelaskan tentang 4 macam benda yang berlainan rasa dan rupanya, namun sumbernya tetap satu. Dan coba jelaskan apa yang dimaksud dengan : Naqir, fatil, Qitmir, Sabad, Labad, Tham dan Ram! Serta terangkan kepada kami tentang makna apa yang disuarakan anjing, begitu pula yang disuarakan keledai, kuda, unta, burung bulbul dan katak?"
Soal kesepuluh : "Jelaskan kepada kami bahwa Allah mewahyukan kepada makhluk-Nya, padahal makhluk-Nya ini bukan dari jenis manusia, jin dan malaikat? kemudian pertanyaan terakhir jawab dengan tepat , kemana perginya malam jika datangnya siang, dan kemana perginya siang jika datangnya malam?"
Abu Yazid terlihat tak sabar karena menunggu lama dan mendengarkan dengan seksama pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh pemimpin pendeta itu. Rasa-rasanya beliau ingin segera menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Setelah pemimpin para pendeta itu duduk seusai memberikan soal-soalnya, maka dengan penuh semangat Abu Yazid al-busthomiy bertanya dengan kalimat menantang, "Apa masih ada pertanyaan-pertanyaan yang lain yang masih mengganjal dibenak anda, wahai pendeta?"
"Tidak ada, hanya itu saja," jawab pemimpin pendeta itu dengan singkat.
"Dan sekarang silahkan anda menjawabnya dengan jawaban yang benar. tentunya kami semua para pendeta di sini akan mengoreksi jawaban-jawaban anda itu. dan ingat pada janji kita, jika anda tidak dapat menjawab atau jawabanmu salah, maka kau akan kami bunuh, karena kau berani menyelinap ke tempat kami!", tambahnya.
"Baiklah, aku terima semua persyaratan mu itu. tetapi jika aku dapat menjawab semua pertanyaan mu itu dengan benar dan tepat, maukah kalian semua beriman kepada Allah Yang Esa, tiada sekutu bagiNya, dan maukah kalian semua mengikuti agama yang benar yang dibawa oleh Rasulullah serta mengimani bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah yang Haq sebagaimana aku mengimaninya?" kata Abu Yazid al-Busthomiy.
Abu Yazid menatap wajah setiap pendeta yang hadir di tempat itu. mereka pun saling memandang satu dengan yang lain, tampak pada raut wajah mereka keberatan untuk memenuhi permintaan Abu Yazid al-Busthomiy itu. Lalu Abu Yazid menatap wajah pemimpin mereka menunggu jawaban dari ketua pendeta tersebut, sambil mengharap kepada Allah agar Allah membuka pintu hidayah untuknya dan untuk anak buahnya.
"Baiklah, kami semua bersedia beriman kepada Allah dan Muhammad sebagai utusan-Nya," tegas pemimpin pendeta itu. Mendengar keputusan pemimpin mereka, akhirnya semua pendeta yang hadir mengangguk-angguk kepalanya, seraya mengucapkan, "ya, seperti yang kau katakan, kami semua akan beriman kepadanya."
"Baiklah, tepatnya dimana daerah itu, ya syeikh?" tanyaku kepada guruku.
"Tepatnya di daerah Sam'an, di sana berkumpul para rahib (pendeta) nasrani. Dan perlu kau ketahui, bahwa daerah itu adalah sarang mereka. Nah datang mu ke sana insya allah akan membawa hikmah yang besar yang berupa hidayah Allah buat mereka," tegas nya.
Aku pun bergegas bangun dari tempat dudukku setelah aku memohon izin kepada guruku. Dan pada hari itu juga aku berangkat menuju daerah di mana para pendeta itu berkumpul.
Sesampainya di sana aku menyamar menjadi seorang darwisy (orang yang berpakaian gembel,dan lusuh). Ketika tiba waktunya pemimpin para pendeta hadir untuk memberikan pidatonya, maka para pendeta yang lain berdiri dengan teratur dan tenang untuk memberikan hormat kepadanya. Kemudian mereka duduk untuk mendengar dan memperhatikan semua kata-kata yang akan disampaikan oleh pemimpin mereka itu.
Namun anehnya, si pembesar pendeta itu tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Dicobanya berkali-kali tetapi tetap saja ia tak dapat mengucapkan kata-katanya. Seakan-akan mulutnya terkunci rapat, bungkam seribu bahasa.
Tentunya para pendeta dan para rahib yang lain yang hadir di situ pada ribut dan tercengang, mengapa pemimpin mereka menjadi seperti orang bisu?
Lalu salah satu pendeta bertanya, "wahai pemimpin kami, apa gerangan yang terjadi, mengapa anda menjadi seperti orang bisu? kami selalu menunggu-nunggu petuah anda. dan kami selalu siap untuk mendengar dan mentaati nasihat-nasihat anda."
Pemimpin mereka menjawab, "Sebenarnya yang mencegah lisanku untuk berbicara di hadapan kalian adalah aura salah seorang di antara kalian yang beragama Islam yang memegang teguh syariat Muhammad. Orang asing tersebut saat ini hadir di tengah-tengah kita untuk menguji imam kita."
Para pendeta itu saling berhadapan satu dengan yang lain. Dengan serempak mereka mengatakan, "Mana orang asing itu, kami akan membunuhnya sekarang juga?"
Pemimpin mereka berkata, "Jangan ! kalian tidak boleh membunuhnya kecuali dengan bukti dan alasan yang kuat."
Mereka menjawab, "Baiklah kalau begitu, kami akan menuruti segala nasihat anda."
Lalu pemimpin pendeta itu berdiri dan berkata, "Wahai orang asing yang mengaku agama Muhammad, demi Muhammad bangunlah! Tunjukan dirimu kami ingin melihat dan mengenali anda!"
Begitu nama Nabi Muhammad disebut, maka Abu yazid al-Busthomiy tak mampu mengelak lagi, beliau langsung berdiri dan menghampiri pemimpin mereka itu, sedangkan lisan beliau tak lepas dari berzikir, tasbih dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Setelah berada di hadapan para pendeta, pemimpin pendeta tersebut mengajukan pertanyaan kepada Abu yazid Al-Busthomiy dengan berkata , "hai pengikut agama Muhammad, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda. Jika anda dapat menjawab semua pertanyaan saya dengan benar, maka saya akan mengikuti agama anda, namun jika anda tidak mampu menjawabnya, maka kami akan membunuh anda."
Abu Yazid Al-Busthomiy menjawab, "Baiklah aku setuju, sekarang tanyakan apa yang anda inginkan!"
Pemimpin pendeta itu berkata, "Baik, saya harap anda memperhatikan semua pertanyaan saya ini dan menjawabnya sesuai dengan pertanyaan yang saya ajukan!"
Soal pertama : "Terangkan kepada kami, tentang yang satu tiada duanya, yang dua tak ada yang ketiga, yang tiga tak ada yang keempat, yang empat tak ada yang kelima, yang lima tak ada yang keenam, yang enam tiada tujuhnya, yang tujuh tiada yang kedelapan, yang delapan tak ada yang kesembilan, yang sembilan tak ada yang kesepuluh, yang sempurna dari sepuluh, sebelah, dua belas dan tiga belas!"
Soal kedua : "Jelaskan kepada kami siapa golongan yang membenarkan, namun dimasukkan ke dalam neraka, dan siapa golongan yang mendustakan , namun dimasukkan ke dalam surga?"
Soal ketiga : "Dimanakah tempat ruh saat ia di dalam jasad?"
Soal keempat : "Sebutkan apa yang dimaksud dengan sebutan "Adz-dzaariyaati Dzarwan", "Al-Haamilaati Warqan", "Al-Jaariyaati Yusran" dan "Al-Muqassimaati Amran"?
Soal kelima :" jelaskan kepada kami tentang sesuatu yang bernafas tanpa ruh, dan tentang kubur yang berjalan bersama penghuninya , dan jelaskan pula tentang air yang tidak turun dari langit dan tidak keluar dari bawah bumi, serta sebutkan tiga makhluk Allah yang bukan dari jenis manusia, bukan dari jenis jin dan juga bukan dari jenis malaikat. dan ketiga makhluk itu tidak pula dilahirkan oleh induknya!"
Soal keenam : "Siapakah seutama-utama kaum wanita, seutama-utama perairan di muka bumi, seutama-utama gunung, seutama-utama bintang dan seutama-utama bulan serta semulia-mulia malam? Dan apa yang dimaksud dengan Thammah itu?"
Soal ketujuh : "Coba jelaskan tentang sebuah pohon yang mempunyai 12 cabang, setiap cabang mempunyai 30 daun, setiap daunnya memiliki 5 bunga, 2 diantaranya diwaktu matahari berada di atas bumi, sedangkan 3 lainnya berada di kegelapan?"
Soal kedelapan : "Jelaskan tentang sesuatu yang tidak punya ruh, namun ia dapat pergi ke tanah Mekkah dan melakukan thowaf mengelilingi Ka'bah?"
Soal kesembilan : "Jelaskan tentang 4 macam benda yang berlainan rasa dan rupanya, namun sumbernya tetap satu. Dan coba jelaskan apa yang dimaksud dengan : Naqir, fatil, Qitmir, Sabad, Labad, Tham dan Ram! Serta terangkan kepada kami tentang makna apa yang disuarakan anjing, begitu pula yang disuarakan keledai, kuda, unta, burung bulbul dan katak?"
Soal kesepuluh : "Jelaskan kepada kami bahwa Allah mewahyukan kepada makhluk-Nya, padahal makhluk-Nya ini bukan dari jenis manusia, jin dan malaikat? kemudian pertanyaan terakhir jawab dengan tepat , kemana perginya malam jika datangnya siang, dan kemana perginya siang jika datangnya malam?"
Abu Yazid terlihat tak sabar karena menunggu lama dan mendengarkan dengan seksama pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh pemimpin pendeta itu. Rasa-rasanya beliau ingin segera menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Setelah pemimpin para pendeta itu duduk seusai memberikan soal-soalnya, maka dengan penuh semangat Abu Yazid al-busthomiy bertanya dengan kalimat menantang, "Apa masih ada pertanyaan-pertanyaan yang lain yang masih mengganjal dibenak anda, wahai pendeta?"
"Tidak ada, hanya itu saja," jawab pemimpin pendeta itu dengan singkat.
"Dan sekarang silahkan anda menjawabnya dengan jawaban yang benar. tentunya kami semua para pendeta di sini akan mengoreksi jawaban-jawaban anda itu. dan ingat pada janji kita, jika anda tidak dapat menjawab atau jawabanmu salah, maka kau akan kami bunuh, karena kau berani menyelinap ke tempat kami!", tambahnya.
"Baiklah, aku terima semua persyaratan mu itu. tetapi jika aku dapat menjawab semua pertanyaan mu itu dengan benar dan tepat, maukah kalian semua beriman kepada Allah Yang Esa, tiada sekutu bagiNya, dan maukah kalian semua mengikuti agama yang benar yang dibawa oleh Rasulullah serta mengimani bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah yang Haq sebagaimana aku mengimaninya?" kata Abu Yazid al-Busthomiy.
Abu Yazid menatap wajah setiap pendeta yang hadir di tempat itu. mereka pun saling memandang satu dengan yang lain, tampak pada raut wajah mereka keberatan untuk memenuhi permintaan Abu Yazid al-Busthomiy itu. Lalu Abu Yazid menatap wajah pemimpin mereka menunggu jawaban dari ketua pendeta tersebut, sambil mengharap kepada Allah agar Allah membuka pintu hidayah untuknya dan untuk anak buahnya.
"Baiklah, kami semua bersedia beriman kepada Allah dan Muhammad sebagai utusan-Nya," tegas pemimpin pendeta itu. Mendengar keputusan pemimpin mereka, akhirnya semua pendeta yang hadir mengangguk-angguk kepalanya, seraya mengucapkan, "ya, seperti yang kau katakan, kami semua akan beriman kepadanya."
Dengan menengadahkan kedua tangan dan mengangkat kepala ke arah langit, Abu Yazid al-busthomiy berdoa, "ya Allah! Ya Tuhanku! Lihatlah apa yang sedang terjadi di sini dan saksikanlah, ya Allah! bahwa para pendeta ini bersedia untuk beriman kepada Mu dan kepada Rasul-Mu Sayyidina Muhammad "
"Dengan pertolongan Allah Ta'alaa aku akan menjawab semua pertanyaan anda itu satu persatau dengan jelas dan tuntas insya Allah," kata Abu Yazid al-Busthomiy.
"Jawaban dari soal yang pertama tentang yang satu tiada duanya itulah wujud Allah yang tunggal. Dialah Tuhan yang tiada sekutu baginya"
"Adapun yang dua tak ada yang ketiga bukankah itu malam dan siang. Bila pergi malam maka datanglah siang, dan bila pergi siang datanglah malam menggantikannya."
"Tentang yang tiga tak ada yang keempat yaitu : Kursi, Qalam (pena), dan 'Arsy Allah"
"Tentang yang empat tak ada yang kelima yaitu : Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa 'alaihis Salam, Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi dawud 'alaihis Salam, Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa 'alaihis Salam, dan Kitab Al-Quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW."
"Tentang yang lima tak ada yang keenam yaitu : agama Islam mewajibkan penganut atau pemeluknya mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu : Dhuhur, Ashar, Magrib, Isya' dan Shubuh."
"Tentang yang enam tidak ada yang ketujuh yaitu : hari-hari dimana Allah ta'alaa menciptakan bumi langit, hal ini termaktub dalam semua kitab suci-Nya."
"Tentang yang tujuh tak ada yang kedelapan yaitu : tujuh lapis langit beserta segala keindahannya dan tujuh lapis bumi beserta segala keindahan dan panoramanya. Yang ini semua diciptakan oleh Allah."
"Tentang yang delapan tak ada yang sembilan, yaitu ; para malaikat pemikul 'Arsy Tuhan. mereka berjumlah delapan malaikat , sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Suci-Nya : " Pada hari itu 8 malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas kepala mereka (QS . Al Haaqqoh:17)."
"Tentang yang sembilan tak ada yang kesepuluh, yaitu : suatu kaum dari golongan manusia yang menjadi perusak bumi Allah, sebagima yang tersebut dalam Kitab Suci-Nya : "Dan kota itu (yaitu kota Al-Hijr yang merupakan kota kaum tsamud) ada 9 orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi, dan mereka tidak melakukan perbaikan (Q.S. an-Naml :48)"
"Tentang sepuluh yang sempurna , yaitu : kewajiban berpuasa 10 hari bagi orang-orang yang berihram haji, sebagaimana bunyi Firman-Nya : "maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, ia wajib menyembelih hadyu yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak mendapatkannya, maka ia wajib berpuasa 3 hari di musim haji dan 7 hari setelah kalian kalian kembali ke negeri kalian masing-masing . Itulah hitungan sepuluh hari yang sempurna (Q.S. al-Baqarah : 196)"
"Kemudian yang dimaksud dengan hitungan yang sebelas yaitu : saudara-saudara nabi yusuf Alaihis Salam."
"Dan yang dimaksud dengan hitungan dua belas yang sempurna , adalah : nama-nama bulan dalam setahun."
"Adapun yang dimaksud hitungan tiga belas, yaitu : apa yang dilihat oleh nabi Yusuf dalam mimpinya. sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah : "Ingatlah ! Ketika Yusuf berkata kepada Ayahnya, "Wahai Ayahku! Sesungguhnya aku bermimpi melihat 11 bintang, matahari dan bulan; kulihat semua sujud kepadaku. (QS. Yusuf : 4)"
Kalau dihitung, bukakah semua berjumlah 13?"
Jawaban dari soal kedua, tentang golongan yang berdusta akhirnya mereka dimasukan ke dalam surga? Tiada lain mereka adalah : saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihis Salam, karena dahulu mereka pernah berkata dusta kepada ayah mereka yaitu nabi ya'qub alaihis salam bahwa Nabi Yusuf telah dimakan oleh serigala, dengan membawa pulang baju gamis Yusuf kecil yang telah dilumuri dengan darah palsu. Nah apa yang mereka perbuat adalah dusta, tetapi akhirnya mereka insyaf dan beriman kepada Allah dan Nabi-Nya, kelak mereka di hari kiamat digolongkan ahli surga.
Adapun golongan yang berkata benar, tetapi mereka kelak akan dimasukan ke dalam neraka, mereka adalah kaum Yahudi dan kaum Nasrani, sesuai dengan Firman Allah dalam Al-Quran surat al-baqarah ayat : 113 . "Dan orang-orang Yahudi berkata : "Orang-orang Nasrani itu bukanlah di atas suatu kebenaran". Dan orang-orang Nasrani berkata , "Orang-orang Yahudi itu bukanlah di atas suatu kebenaran", padahal mereka itu sama-sama membaca Kitab". (Q.S. Al-Baqarah : 113)
Kedua-duanya, yaitu Yahudi dan Nasrani itu telah berucap benar dalam hal tuduhan mereka antara satu dengan yang lain. Akan tetapi karena mereka tidak mau tunduk pada kebenaran yang ada di hadapan mereka, yaitu mempercayai dan memeluk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai agama yang haq dan menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Mereka akan dicampakkan ke dalam api neraka Allah.
Jawaban dari soal ketiga tentang dimana Ruh saat ia berada di dalam jasad, yaitu ia berada di jasad kita tepatnya di antara kedua telinga kita.
Jawaban dari soal keempat tentang apa yang dimaksud dengan Adz-Dzaariyaati Dzarwan yaitu nama salah satu dari 4 macam angin. Dan yang maksud dengan Al-Haamilaati Waqran , yaitu : gumpalan awan yang terbentang di langit. Dan Al-Jaariyaati Yusran, adalah perahu-perahu yang sedang berlayar di lautan lepas. Adapun Al-Muqassimaati Amran, yaitu : malaikat-malaikat yang bertugas membagi-bagi rezki dari Allah Subhanahu wa ta'ala kepada manusia pada malam Nifsu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban)
Jawaban dari soal yang kelima tentang sesuatu yang bernafas, namun tidak memiliki ruh, yaitu : waktu subuh sebagaimana Firman Allah dalam surat At-takwir ayat 18 : "Demi subuh, bila ia bernafas" (Q.S. At-takwir : 18)
Dan kubur yang berjalan bersama penghuninya tiada lain yaitu : ikan Nuun ( ikan paus yang sangat besar) yang telah menelan Nabi Yunus Alaihis Salam , dan di dalam perut ikan tersebut, seakan-akan Nabi Yunus berada dalam kubur. Nabi Yunus dibawa oleh ikan itu ke 7 samudra, hingga akhirnya dimuntahkan di sebuah pantai dengan izin Allah.
Lalu jawaban dari pertanyaan anda tentang 3 golongan yang bukan dari golongan Malaikat, Jin atau Manusia, dan ketiga makhluk itu tidak pula dilahirkan oleh induknya, tiada lain makhluk itu adalah : 1. Kambing Kibas (biri-biri) yang dibawa oleh Malaikat Jibril Alaihis salam sebagai hewan kurban pengganti nabi Ismail yang akan disembelih oleh ayahnya; Nabi Ibrahim Alaihis Salam karena memenuhi perintah Allah Ta'alaa lewat mimpinya, 2. Unta Nabi Sholih Alaihis Salam yang disembelih oleh kaumnya yang ingkar kepada nya, 3. Ular Nabi Musa Alaihis Salamyang asalnya adalah tongkat beliau, namun oleh Allah diubah menjadi seekor ular yang sangat besar, dimana hal ini merupakan mukjizat nabi Musa dari Allah untuk melemahkan kekuatan musuh-musuhnya seperti Firaun, Haaman, para penyihir dan bala tentaranya.
Jawaban dari soal ke enam tentang : seutama-utama kaum wanita dialah : Fatimah putri rasulullah, Sayyidatuna Khodijah dan Sayyidatuna 'Aisyah keduanya istri rasulullah serta sayyidatuna Asiyah (istri Firaun) serta Sayyidatuna Maryan binti 'Imran (ibu Nabi Isa) dan Sayyidatuna Hawwa' (istri Nabi Adam).
Seutama-utama perairan di muka bumi adalah : Sungai Nil dan Furaat di Negeri Mesir. Dan seutama-utama gunung yaitu : gunung Tursina. Seutama-utama binatang adalah : kuda. Seutama-utama bulan adalah : bulan Ramadhan. Dan semulia-mulia malam adalah : Malam Al-Qodr (Lailatul Qadr) malam tersebut hanya ada di setiap bulan Ramadhan yang biasa jatuh di sepuluh terakhir di bulan suci itu.
Adapun At-Thammah adalah : salah satu nama hari kiamat.
Pertanyaan ketujuh tentang suatu pohon yang mempunyai 12 cabang, yang setiap cabang mempunyai 30 daun, dan setiap daunnya memiliki 5 bunga, 2 bunga di saat matahari di atas bumi dan 3 bunga berada di kegelapan, jawabannya adalah : Pohon itu adalah perumpamaan hitungan 1 tahun, dan 12 cabang adalah 12 bulan. 30 daun adalah 30 hari dalam satu bulan. Adapun 5 bunga itu sebenarnya adalah sholat 5 waktu, 2 di saat matahari berada di atas bumi yaitu siang hari (sholat dhuhur) dan sore (Asar), dan 3 di saat gelap yakni kegelapan menyelimuti alam ini, tepatnya waktu Maghrib, Isya' dan Shubuh.
Pertanyaan kedelapan tentang suatu benda mati yang dapat pergi ke tanah mekkah dan kemudian mengelilingi Kabah padahal ia tak mempunyai Ruh, jawabnya adalah : bahtera Nabi Nuh. ceritanya di zaman itu, bumi ini dilanda banjir bandang yang besar, namun sesampainya bahtera itu berada di tanah Mekkah, subhanallah bahtera Nabi Nuh berputar mengelilingi Baitullah Haram (Ka'bah) dengan 7 kali putaran , layaknya orang yang thowaf.
Pertanyaan kesembilan tentang 4 macam air yang lain rasa dan rupanya namun sumbernya satu , yaitu : 1. Air mata, 2. Air yang keluar dari telinga , 3. Air yang keluar dari hidung dan 4. Air yang keluar dari mulut kita. Air mata rasanya asin. Air yang keluar dari telinga rasanya pahit. Air yang keluar dari hidung rasanya masam atau kecut dan air yang keluar dari mulut rasanya tawar.
Pertanyaanmu tentang Naqiir, adalah : titik yang terdapat pada luar kulit benih. dan Fatiil, adalah : titik yang terdapat di dalam benih itu sendiri. Sedangkan Qitmiir, yaitu : kulit yang tipis yang menutupi benih itu sendiri. Adapaun yang disebut dengan Sabad dan Labad adalah : bulu kambing domba dan kambing kacang.
Dan yang disebut dengan Tham dan Raam, adalah jenis makhluk yang sudah berada di muka bumi ini sebelum Nabi Adam Alaihis Salam.
Soalmu yang menanyakan tentang arti suara Himar ketika menguak, adalah : bahwa ia melihat setan, ia berkata : "semoga Allah melaknatnya".
Adapun yang disuarakan anjing ketika menggonggong, adalah : ia berkata , "Awas!, Celaka bagi semua penghuni neraka karena mereka mendapat murka Tuhannya".
Dan yang disuarakan oleh kuda dalam jeritannya , adalah "Maha suci Allah yang memelihara ku ketika aku ditunggangi oleh para pahlawan Islam untuk memerangi musuh-musuh-Nya"
Tentang apa yang disuarakan unta, sebenarnya ia mengucapkan : " Hasbiyallahu wa kafaa billahi wakiilaa""Cukup hanya Allah lah yang memeliharaku, dan hanya kepada-Nya aku berserah diri".
Dan yang dikatakan burung bul-bul dalam nyanyiannya, adalah : "Maha suci Allah di waktu petang dan di waktu pagi".
Adapun suara katak, seakan aia mengatakan, "Maha suci Allah yang selalu disembah oleh makhluk-Nya baik di tempat yang sunyi maupun di tempat keramaian".
pertanyaan kesepuluh, bahwa Allah mewahyukan kepada makhluk-Nya padahal makhluk itu bukan dari bangsa malaikat, jin dan juga bukan dari bangsa manusia, jawabnya : makhluk ini adalah binatang lebah sesuai dengan firman Allah : " Dan Tuhan telah mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia" (Q.S. An-Nahl : 68)
Dan adapun pertanyaan mu tentang dimanakah malam ketika datangnya siang, dan dimanakah siang ketika datangnya malam, jawabnya adalah : kedua-duanya berada dalam ilmu Allah subhanahu wa ta'alaa.
Sesudah Abu Yazid al-Busthomi menjawab satu persatu pertanyaan yang diajukan pemimpin pendeta kepadanya, beliau berkata , "Bapak Pendeta, aku sudah menjawab semua pertanyaan Anda, apakah ada pertanyaan lain yang mau ditanyakan?"
Ratusan pendeta yang hadir serentak menjawab, "Tidak ada, kami rasa sudah cukup."
"Kami setuju. Dan semua jawaban yang kau berikan benar, karena kau menjawab sesuai dengan pertanyaan yang kami berikan", kata pemimpin pendeta.
"Pak Pendeta, aku punya satu pertanyaan yang hendak kutanyakan kepada Anda. bagaimana? Apakah anda bersedia menjawab?", tambah Abu Yazid.
Mendengar perkataan Abu Yazid tersebut ini para pendeta bungkam seribu bahasa. Mereka saling pandang satu dengan yang lain.
"Janga takut! Aku hanya mengajukan satu pertanyaan saja", kata Abu Yazid.
"Soalnya adalah : jelaskan kepadaku , apa itu kunci langit dan surga? Tolong dijawab dengan benar," tanya Abu Yazid.
Tak seorangpun dari para pendeta tersebut yang mengacungkan jari untuk menjawab termasuk pemimpin mereka.
"Anda telah mengemukakan berbagai macam pertanyaan dan semua soalmu telah aku jawab. Ini baru satu pertanyaan saja yang aku kemukakan, tapi anda tak dapat menjawabnya, apakah anda atau salah satu dari anak buah anda di sini tak sanggup menjawabnya?", kata Abu Yazid kepada pemimpin mereka.
"Kami memang tidak dapat menjawab pertanyaanmu itu", kata para pendeta yang hadir. Lalu mereka memandang kepada pemimpin mereka untuk segera menjawab soal tersebut.
"Ayolah Pak Pendeta! jawab pertanyaannya, jangan membuat kami malu!" kata mereka kepada pemimpin pendeta itu. namun demikian pemimpin pendeta tersebut hanya diam dan hanya menundukkan kepala karena malu. "Apakah memang bapak pendeta tak mampu menjawabnya?", tanya salah satu di antara mereka.
"Bukan saya tidak tahu, akan tetapi saya ragu, apakah kalian juga akan setuju dengan jawabanku itu?", jelas pemimpin pendeta kepada mereka.
Semua pendeta yang hadir mengerutkan dahi, mereka bertanya-tanya : "apa sebenarnya yang menghalanginya untuk menjawab soal tersebut, apakah ada sesuatu yang lain yang harus dirahasiakan?"
"Jawablah Pak Pendeta! selama ini kami tidak pernah membantah apa yang bapak katakan", kata para pendeta.
"Ya memang benar, bukankah anda seorang pemimpin para pendeta di desa ini? Dan etikanya anak buah harus mendengar kata-kata pemimpin , nukan begitu?" sambung Abu Yazid.
"betul perkataan orang islam itu, Pak, katakanlah! kami akan tetap tunduk pada apapun yang bapak katakan!" kata mereka kepada pemimpinnya.
"Baiklah kalau begitu, saya akan jawab pertanyaan muslim ini", keta ketua pendeta itu dengan memandang wajah para pendeta yang hadir. Mendengar kata-kata pemimpin mereka, para pendeta yang hadir yang berjumlah ratusan orang bergembira. mereka merasa pemimpin mereka akan mampu menjawab pertanyaan orang islam itu.
"Ketahuilah, bahwa kunci surga dan langit tiada lain kecuali "Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasulullah" (Tiada Tuhan kecuali Allah , Muhammad Rasulullah)", jawab pemimpin pendeta tersebut.
Keadaan mulai hiruk pikuk, semua pendeta yang hadir dalam ruangan tersebut terkejut mendengar ucapan pemimpin mereka. Mereka hampir tidak percaya terhadap apa yang diucapkan oleh pemimpin mereka itu. Apa benar yang dikatakannya itu keluar dari lubuk hatinya atau hanya terpukau oleh Abu Yazid Al-Busthomiy saja.
"Memang benar apa yang dikatakan pemimpin kalian itu, hanya saja beliau selama ini menyembunyikannya karena khawatir kalian semua tak mau mengikuti dan mendengarkan kata-katanya lagi nanti", sambung Abu Yazid Al-busthomiy.
"Kami setuju. Dan semua jawaban yang kau berikan benar, karena kau menjawab sesuai dengan pertanyaan yang kami berikan", kata pemimpin pendeta.
"Pak Pendeta, aku punya satu pertanyaan yang hendak kutanyakan kepada Anda. bagaimana? Apakah anda bersedia menjawab?", tambah Abu Yazid.
Mendengar perkataan Abu Yazid tersebut ini para pendeta bungkam seribu bahasa. Mereka saling pandang satu dengan yang lain.
"Janga takut! Aku hanya mengajukan satu pertanyaan saja", kata Abu Yazid.
"Soalnya adalah : jelaskan kepadaku , apa itu kunci langit dan surga? Tolong dijawab dengan benar," tanya Abu Yazid.
Tak seorangpun dari para pendeta tersebut yang mengacungkan jari untuk menjawab termasuk pemimpin mereka.
"Anda telah mengemukakan berbagai macam pertanyaan dan semua soalmu telah aku jawab. Ini baru satu pertanyaan saja yang aku kemukakan, tapi anda tak dapat menjawabnya, apakah anda atau salah satu dari anak buah anda di sini tak sanggup menjawabnya?", kata Abu Yazid kepada pemimpin mereka.
"Kami memang tidak dapat menjawab pertanyaanmu itu", kata para pendeta yang hadir. Lalu mereka memandang kepada pemimpin mereka untuk segera menjawab soal tersebut.
"Ayolah Pak Pendeta! jawab pertanyaannya, jangan membuat kami malu!" kata mereka kepada pemimpin pendeta itu. namun demikian pemimpin pendeta tersebut hanya diam dan hanya menundukkan kepala karena malu. "Apakah memang bapak pendeta tak mampu menjawabnya?", tanya salah satu di antara mereka.
"Bukan saya tidak tahu, akan tetapi saya ragu, apakah kalian juga akan setuju dengan jawabanku itu?", jelas pemimpin pendeta kepada mereka.
Semua pendeta yang hadir mengerutkan dahi, mereka bertanya-tanya : "apa sebenarnya yang menghalanginya untuk menjawab soal tersebut, apakah ada sesuatu yang lain yang harus dirahasiakan?"
"Jawablah Pak Pendeta! selama ini kami tidak pernah membantah apa yang bapak katakan", kata para pendeta.
"Ya memang benar, bukankah anda seorang pemimpin para pendeta di desa ini? Dan etikanya anak buah harus mendengar kata-kata pemimpin , nukan begitu?" sambung Abu Yazid.
"betul perkataan orang islam itu, Pak, katakanlah! kami akan tetap tunduk pada apapun yang bapak katakan!" kata mereka kepada pemimpinnya.
"Baiklah kalau begitu, saya akan jawab pertanyaan muslim ini", keta ketua pendeta itu dengan memandang wajah para pendeta yang hadir. Mendengar kata-kata pemimpin mereka, para pendeta yang hadir yang berjumlah ratusan orang bergembira. mereka merasa pemimpin mereka akan mampu menjawab pertanyaan orang islam itu.
"Ketahuilah, bahwa kunci surga dan langit tiada lain kecuali "Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasulullah" (Tiada Tuhan kecuali Allah , Muhammad Rasulullah)", jawab pemimpin pendeta tersebut.
Keadaan mulai hiruk pikuk, semua pendeta yang hadir dalam ruangan tersebut terkejut mendengar ucapan pemimpin mereka. Mereka hampir tidak percaya terhadap apa yang diucapkan oleh pemimpin mereka itu. Apa benar yang dikatakannya itu keluar dari lubuk hatinya atau hanya terpukau oleh Abu Yazid Al-Busthomiy saja.
"Memang benar apa yang dikatakan pemimpin kalian itu, hanya saja beliau selama ini menyembunyikannya karena khawatir kalian semua tak mau mengikuti dan mendengarkan kata-katanya lagi nanti", sambung Abu Yazid Al-busthomiy.
Mendengar ucapan Syekh abu yazid, pemimpin pendeta itu hanya tunduk dan mengangguk-angguk kepalanya. "kalian semua telah berjanji sebelumnya, bahwa kalian akan setuju dan mengikuti perkataan pemimpin kalian sendiri. Sekarang , marilah kita bersama-sama mengucapkan dua kalimat syahadat!", Kata Abu Yazid al-Busthomiy.
"hentikan dulu!, Kami ingin memastikan dulu apakah benar yang yang dia katakan itu keluar dari lubuk hatinya?", ucap salah satu pendeta yang hadir.
"hentikan dulu!, Kami ingin memastikan dulu apakah benar yang yang dia katakan itu keluar dari lubuk hatinya?", ucap salah satu pendeta yang hadir.
Pemimpin pendeta itu mulai angkat bicara,"Kawan-kawanku semua, percayalah, bahwa apa yang kuucapkan itu memang benar-benar keluar dari lubuk hatiku yang paling dalam, tanpa ada desakan dan paksaan dari siapapun! sebenarnya sudah lama hal ini akan aku sampaikan kepada kalian, tetapi aku khawatir kalian tidak akan percaya kepada ku lagi, oleh karena itu aku hanya menunggu waktu saja".
Seorang pendeta lain bertanya lagi, "lalu dari mana kau tahu kebenaran dua kalimat syahadat itu?"
Pemimpin itu mulai tegas menerangkan kepada anak buahnya, "begini, aku mengetahui hal ini dari bapak pemimpin pendeta sebelumku, Ketika Bapak Pendeta sebelumku itu akan meninggal dunia, ia memanggilku dan memberitahuku bahwa kunci kebahagiaan yang kekal abadi adalah bila kita mengucapkan dua kalimat syahadat (mengakui hanya Allah Tuhan yang patut disembah, dan Nabi Muhammad adalah utusan -Nya)."
"kalau begitu , apa lagi yang kita tunggu," kata salah seorang diantara mereka.
"ya, jangan tunda-tunda lagi, mari kita bersama-sama mengucapkan 2 kalimat syahadat," kata pemimpin mereka. Maka serempak mereka berseru : "Asyhadu alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhamadurr Rosulullah ( saya bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah)."
Dengan kebesaran Allah dan hidayahnya, lima ratus pendeta nasrani itu memeluk agama Islam. Mulai saat itu mereka menjadi seorang muslim yang taat dan sholeh. Gereja-gereja di desa tersebut yang dulu mereka tinggali , lalu mereka rubah menjadi masjid-masjid. dan kalung salib yang pernah mereka pakai di leher, mereka patahkan dan mereka buang ke laut.
Untuk beberapa hari Syekh Abu Yazid tinggal bersama mereka di desa tersebut untuk mengajari mereka tentang tuntunan syariat sholat dan cara bersucinya, serta bacaan-bacaaan sholat dan gerakan sholat yang wajib dipraktekannya. Setelah itu beliau memohon izin untuk ke kotanya untuk kembali bertemu gurunya.
Sesampainya dihadapan gurunya, dengan wajah yang berseri-seri dan ceria, beliau berkata kepada gurunya, "Berkat rahmat dan hidayah Allah serta petunjuk yang anda berikan, wahai guru! Alhamdulillah, para pendeta itu mau berlapang dada memeluk Agama Islam."
Dengan berlinang air mata sang guru yang sholih itu berkata kepad amuridnya, "wahai Abu Yazid! Aku tahu semua hal itu kau lakukan karena Allah, akhirnya uluran rahmat-Nya terlimpah kepadamu, sehingga engkau dapat menghantarkan mereka menuju hidayah-Nya. maka dari itu, Alhamdulillah dengan hidayah-Nya 500 orang pendeta telah mematahkan kalung salibnya dan melemparkan nya ke dasar laut. karena itu Allah akan mengangkat derajatmu setinnggi lima ratus derajat di Surga-Nya kelak , Insya Allah."
begitulah para wali Allah, mereka bersungguh-sungguh dalam memegang teguh syariat agama Islam dan mengambil ilmu dari guru syekh yang sholeh dan istiqomah sehingga pertolongan Allah dan nur ilmu gurunya selalu tercurah di dalam hati mereka.
Semoga dengan membaca kisah atau manaqib SYEH ABU YAZID ALBUSTOMI Mengislamkan 500 Orang Pendeta
Kita mendapat keberkahan dari beliau dan bisa meniru tingkah laku beliau dan kita dikumpulkan di akherat bersama beliau. Amiin.
Seorang pendeta lain bertanya lagi, "lalu dari mana kau tahu kebenaran dua kalimat syahadat itu?"
Pemimpin itu mulai tegas menerangkan kepada anak buahnya, "begini, aku mengetahui hal ini dari bapak pemimpin pendeta sebelumku, Ketika Bapak Pendeta sebelumku itu akan meninggal dunia, ia memanggilku dan memberitahuku bahwa kunci kebahagiaan yang kekal abadi adalah bila kita mengucapkan dua kalimat syahadat (mengakui hanya Allah Tuhan yang patut disembah, dan Nabi Muhammad adalah utusan -Nya)."
"kalau begitu , apa lagi yang kita tunggu," kata salah seorang diantara mereka.
"ya, jangan tunda-tunda lagi, mari kita bersama-sama mengucapkan 2 kalimat syahadat," kata pemimpin mereka. Maka serempak mereka berseru : "Asyhadu alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhamadurr Rosulullah ( saya bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah)."
Dengan kebesaran Allah dan hidayahnya, lima ratus pendeta nasrani itu memeluk agama Islam. Mulai saat itu mereka menjadi seorang muslim yang taat dan sholeh. Gereja-gereja di desa tersebut yang dulu mereka tinggali , lalu mereka rubah menjadi masjid-masjid. dan kalung salib yang pernah mereka pakai di leher, mereka patahkan dan mereka buang ke laut.
Untuk beberapa hari Syekh Abu Yazid tinggal bersama mereka di desa tersebut untuk mengajari mereka tentang tuntunan syariat sholat dan cara bersucinya, serta bacaan-bacaaan sholat dan gerakan sholat yang wajib dipraktekannya. Setelah itu beliau memohon izin untuk ke kotanya untuk kembali bertemu gurunya.
Sesampainya dihadapan gurunya, dengan wajah yang berseri-seri dan ceria, beliau berkata kepada gurunya, "Berkat rahmat dan hidayah Allah serta petunjuk yang anda berikan, wahai guru! Alhamdulillah, para pendeta itu mau berlapang dada memeluk Agama Islam."
Dengan berlinang air mata sang guru yang sholih itu berkata kepad amuridnya, "wahai Abu Yazid! Aku tahu semua hal itu kau lakukan karena Allah, akhirnya uluran rahmat-Nya terlimpah kepadamu, sehingga engkau dapat menghantarkan mereka menuju hidayah-Nya. maka dari itu, Alhamdulillah dengan hidayah-Nya 500 orang pendeta telah mematahkan kalung salibnya dan melemparkan nya ke dasar laut. karena itu Allah akan mengangkat derajatmu setinnggi lima ratus derajat di Surga-Nya kelak , Insya Allah."
begitulah para wali Allah, mereka bersungguh-sungguh dalam memegang teguh syariat agama Islam dan mengambil ilmu dari guru syekh yang sholeh dan istiqomah sehingga pertolongan Allah dan nur ilmu gurunya selalu tercurah di dalam hati mereka.
Semoga dengan membaca kisah atau manaqib SYEH ABU YAZID ALBUSTOMI Mengislamkan 500 Orang Pendeta
Kita mendapat keberkahan dari beliau dan bisa meniru tingkah laku beliau dan kita dikumpulkan di akherat bersama beliau. Amiin.