Sanad Keilmuan Imam Syafi'i
Imam Syafi'i RA disamping masa hidupnya tidak terlalu jauh dengan hadrotur Rosulullah SAW (Imam Syafi'i RA lahir tahun 150 H/767 M wafat 204 H/820 M, Sedangkan Rosulullah Saw lahir tahun 571 M. Jadi antara kelahiran Rosulullah SAW dan Imam Syafi'i RA terpaut 196 tahun), juga jelas sanad gurunya muttashil sampai Rosulullah SAW.
Sanad Guru Imam Syafi'i RA melalui jalur Imam Malik adalah Malik dari Nafi', dari Ibnu Umar RA lalu Rosulullah SAW. Imam Malik dari zuhri dari Salim dari bapaknya dari Ibnu Umar (sahabat) dari Rosulullah SAW.
Ini sanad pertama melalui jalur Imam Malik.
Sedangkan dari ulama lain (masih di madinah sebagai sanad keduanya) adalah Imam Syafi' RA berguru kepada Ibrahim bin Sa'd dari ibrahim bin Abdurrahman bin 'auf RA dari Rosulullah SAW. (Ibrahim yang ini meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya yaitu Abdurrahman bin 'auf RA).
Sedangkan sanad ketiganya Imam Syafi'i RA berguru kepada Ibrahim bin Abdul Aziz bin Abdul Malik bin Abi Mahdzuroh (muaddzin Nabi Saw selain Bilal bin Abi Robah).
Dari sini Imam Syafi RA gurunya mentok hingga Abi Mahdzuroh RA (sahabat). Sanad ketiga ini dalam kitab manaqib Imam Syafi'i RA karya Al Baihaqy (jilid 2/311) menyebutnya dari jalur makkah bukan madinah.
Sanad ke empat (masih dari madinah) Imam Syafi'i RA berguru kepada Muhammad bin Ismail bin Abu Fudaik (riwayat lain bin Abu Bakar Fudaik). Beliau berguru kepada Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Sayyidah Aisyah RA (Istri Rosulullah Saw).
Sedang sanad guru di makkah, Imam Syafi'i Ra belajar kepada Abu Muhammad, Sufyan bin Uyainah Al Hilaly. Beliau meriwayatkan dari Zuhri, Muhammad bin Al-Munkadir dan Zaid bin Aslam dan 'Amr bin dinar serta lain-lainnya dari generasi tabi'in.
Masih di makkah, Imam Syafi'i RA belajar kepada Imam muslim bin Kholid Az Zanji (mufti makkah sepeninggal Ibnu Jurej). Imam Muslim yang ini meriwayatkan dari Zuhri dan dari Amr bin dinar.
Dari sini sampai kepada sahabat, guru Imam Syafi'i Ra hanya terpisah 2 orang, salah satunya adalah Muslim Az Zanjy dan yang lainnya adalah seorang tabi'in seperti zuhri dan amr bin dinar.
Imam Syafi'i Ra melalui jalur kuffah belajar kepada muridnya Imam Abu Hanifah yaitu Syekh Hasan Asy Syaibany dari Abu Hanifah.
Menurut sebagian riwayat Imam Abu Hanifah sempat bertemu dengan 2 sahabat, riwayat lain 4 sahabat, riwayat lainnya 6 sahabat.
Jika demikian maka Imam Abu Hanifah termasuk dari generasi tabi'in.
Jadi Imam Syafi'i RA yang membagi bid'ah 2 macam sangat layak untuk diikuti karena secara sanad keilmuan disamping muttasil/
bersambung hingga Rosulullah SAW, beliau juga orang pertama dalam sejarah islam yang menciptakan uslub atau metode istinbath hukum fiqih melalui kitab fenomenalnya Ar Risalah yang kemudian dikenal oleh para ulama sebagai ilmu ushul fiqh pertama di dunia islam.
Soalnya ada yang keukeuh semua bid'ah sesat karena mengutip hadits Rosulllah SAW kullu bid'atin dholalah. Pemahaman letterlik dan tekstualis jadi berakibat sempit dalam memahami nash-nash agama.
Mochammad Fuady Abdullah.
Sanad Guru Imam Syafi'i RA melalui jalur Imam Malik adalah Malik dari Nafi', dari Ibnu Umar RA lalu Rosulullah SAW. Imam Malik dari zuhri dari Salim dari bapaknya dari Ibnu Umar (sahabat) dari Rosulullah SAW.
Ini sanad pertama melalui jalur Imam Malik.
Sedangkan dari ulama lain (masih di madinah sebagai sanad keduanya) adalah Imam Syafi' RA berguru kepada Ibrahim bin Sa'd dari ibrahim bin Abdurrahman bin 'auf RA dari Rosulullah SAW. (Ibrahim yang ini meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya yaitu Abdurrahman bin 'auf RA).
Sedangkan sanad ketiganya Imam Syafi'i RA berguru kepada Ibrahim bin Abdul Aziz bin Abdul Malik bin Abi Mahdzuroh (muaddzin Nabi Saw selain Bilal bin Abi Robah).
Dari sini Imam Syafi RA gurunya mentok hingga Abi Mahdzuroh RA (sahabat). Sanad ketiga ini dalam kitab manaqib Imam Syafi'i RA karya Al Baihaqy (jilid 2/311) menyebutnya dari jalur makkah bukan madinah.
Sanad ke empat (masih dari madinah) Imam Syafi'i RA berguru kepada Muhammad bin Ismail bin Abu Fudaik (riwayat lain bin Abu Bakar Fudaik). Beliau berguru kepada Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Sayyidah Aisyah RA (Istri Rosulullah Saw).
Sedang sanad guru di makkah, Imam Syafi'i Ra belajar kepada Abu Muhammad, Sufyan bin Uyainah Al Hilaly. Beliau meriwayatkan dari Zuhri, Muhammad bin Al-Munkadir dan Zaid bin Aslam dan 'Amr bin dinar serta lain-lainnya dari generasi tabi'in.
Masih di makkah, Imam Syafi'i RA belajar kepada Imam muslim bin Kholid Az Zanji (mufti makkah sepeninggal Ibnu Jurej). Imam Muslim yang ini meriwayatkan dari Zuhri dan dari Amr bin dinar.
Dari sini sampai kepada sahabat, guru Imam Syafi'i Ra hanya terpisah 2 orang, salah satunya adalah Muslim Az Zanjy dan yang lainnya adalah seorang tabi'in seperti zuhri dan amr bin dinar.
Imam Syafi'i Ra melalui jalur kuffah belajar kepada muridnya Imam Abu Hanifah yaitu Syekh Hasan Asy Syaibany dari Abu Hanifah.
Menurut sebagian riwayat Imam Abu Hanifah sempat bertemu dengan 2 sahabat, riwayat lain 4 sahabat, riwayat lainnya 6 sahabat.
Jika demikian maka Imam Abu Hanifah termasuk dari generasi tabi'in.
Jadi Imam Syafi'i RA yang membagi bid'ah 2 macam sangat layak untuk diikuti karena secara sanad keilmuan disamping muttasil/
bersambung hingga Rosulullah SAW, beliau juga orang pertama dalam sejarah islam yang menciptakan uslub atau metode istinbath hukum fiqih melalui kitab fenomenalnya Ar Risalah yang kemudian dikenal oleh para ulama sebagai ilmu ushul fiqh pertama di dunia islam.
Soalnya ada yang keukeuh semua bid'ah sesat karena mengutip hadits Rosulllah SAW kullu bid'atin dholalah. Pemahaman letterlik dan tekstualis jadi berakibat sempit dalam memahami nash-nash agama.
Mochammad Fuady Abdullah.