Mencapai Derajat Ridho Terhadap ketentuan Allah
Rela hati atau Ridho terhadap apa yang terjadi pada diri sendiri (baik itu yang terjadi berbentuk kebaikan atau keburukan, membawa nikmat atau petaka) adalah sebuah maqom atau tingkatan atau derajat tersendiri di sisi Allah.
قال بشر بن الحارث ﻣﻦ ﻭﻫﺐ ﻟﻪ ﺍﻟﺮﺿﺎ ﻓﻘﺪ ﺑﻠﻎ ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﺪﺭﺟﺎﺕ
Basyar bin harits berkata : "barang siapa yang Allah anugerahi Derajat Ridho, maka sungguh ia telah sampai pada Maqom tertinggi"
Bagi seorang hamba yang ingin mencapai derajat Ridho terhadap apa-apa yang Allah pastikan, tidaklah mudah. Kadang ada sebagian hambaNya yang memang langsung Allah anugerahi derajat ini, ada pula yang harus berusaha untuk memperoleh tingkatan derajat ini.
Menurut para ulama, untuk memperoleh anugerah Allah yang berupa ridho ini, tidaklah mudah, ada proses 'ubudiyah yang panjang. Baik itu berupa Riyadhoh dan tirakat yang sungguh-sungguh, prosesnya pun step by step tanpa kenal lelah dalam bermujahadah.
Jika ada seseorang yang Allah anugerahi sifat (derajat) ridho ini, maka dalam menjalani kehidupan sehari-hari akan merasakan bahagia dan legowo dengan segala ketentuan yang Allah gariskan. Mau yang sedang ia lalui dan rasakan itu adalah Nikmat atau musibah, sakit atau sehatnya, lapang atau sempit, susah atau mudah, maka bagi dirinya semua itu sama saja.
Kenapa bisa begitu? Apa yang membuat hati seseorang menjadi seperti itu?
Ya, Karena orang yang telah mencapai derajat ini bukanlah lagi perasaan ini nikmat atau ini tidak nikmat, ini enak dan ini tidak enak, bukan, bukan itu semua. Tapi yang ia rasakan adalah perasaan penuh kesadaran bahwa inilah Allah di atas semuanya, sehingga tertanam dalam dirinya waskito, sehingga ketika ia menghadapi semua apa-apa yang datang padanya (baik berupa nikmat atau musibah), ia hadapi dengan hati legowo, ikhlas, ridho, karena semua ini bersumber dari Allah. Dirinya sudah tidak lagi melihat bentuk nikmat atau tidak, tapi hatinya condong melihat kepada kehendak dan ketetapan Tuhannya.
Apakah orang yang telah sampai pada derajat Ridha ini pernah mengalami kesedihan atau kesusahan di dalam kehidupan sehari-hari?
Orang yang telah sampai pada derajat ini sudah tidak ada lagi rasa sedih, susah, kecewa dan lain sebagainya. Hati orang sudah penuh dengan keyakinan terhadap apa ia dapatkan dan apa yang lepas darinya adalah ketetapan-Nya.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Apapun yang terjadi pada seorang yang telah mencapai derajat Ridho, ia akan senantiasa berhusnudzon kepada Allah. Bentuk husnudzonnya kepada Allah adalah sebuah keyakinan bahwa Allah senantiasa memberi yang terbaik kepada setiap hamba yang sedang menujuNya.
Hasil dari setiap usaha dan jerih payah yang pernah ia lakukan sudah tidak lagi terlihat. Yang ia lakukan adalah selalu berusaha memperbaiki hubungannya dengan Allah, berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam bentuk pengabdian kepada Allah, yang ia inginkan hanyalah bisa wushul dan hatinya selalu terpaut dengan Allah.
Cara hidup semacam ini tidak lain adalah cara dan jalan para Nabi, sahabat nabi dan Auliya Allah. Memang menempuh jalan hidup semacam ini tidaklah mudah, tapi bagi orang yang benar-benar memiliki niat yang kuat, insyaAllah bisa mencapainya, biidznillah, karena jalan hidup semacam ini butuh perjuangan dan kesungguhan, berani memutus setiap hal yang menjadi penghalang jalan menujuNya, membunuh ego dan nafsu duniawi sampai ia mampu menaklukannya
No comments: