Adab Mengagungkan Al-Qur'an dan Memulyakannya
Diantara adab mengagungkan al-qur'an dan memulyakannya.
Diantara bentuk mengagungkan dan memulyakan al-Qur'an adalah:
✅ Membaca al-Qur'an dengan keadaan suci.
✅ Tidak menyentuhnya kecuali orang yg dalam keadaan suci.
✅ Bersiwakan dan membersihkan gigi ketika mau membacanya.
✅ Duduk tegak saat membacanya (di selain sholat), dan tidak sambil duduk bersandar.
✅ Memakai pakaian yg Bagus, karena orang yg membaca al-Qur'an itu sedang bermunajat kepada Tuhannya.
✅ Menghadap kiblat ketika membacanya.
✅ Berkumur setelah mengeluarkan dahak.
✅ Berhenti membaca ketika menguap (angop).
✅ Membaca dengan pelan dan tartil.
✅ Mendatangi haknya semua huruf.
✅ Meletakkan al-Qur'an di pangkuan orang yg membacanya disaat di baca, atau di atas sesuatu yg ada di hadapannya.
⛔ Tidak membiarkan al-Qur'an dalam keadaan terbuka ketika di letakkan (gk dibaca).
⛔ Tidak meletakkan sesuatu diatas al-Qur'an, hingga al-Qur'an selamanya berada paling atas.
⛔ Tidak meletakkan al-Qur'an di tanah atau lantai.
⛔ Tidak menghapus al-Qur'an yg ada di papan tulis dengan air ludah, tetapi hapuslah dengan air atau sesamanya.
⛔ Tidak menjadikan lembaran yg telah usang (protol) untuk pelindung kitab, karena hal itu termasuk pembangkangan yg besar. Akan tetapi hapuslah/leburlah lembaran itu dengan air.
⛔ Tidak membaca al-Qur'an di pasar² dan di tempat² keramaian, hiburan dan tempat berkumpulnya orang² bodoh.
⛔ Tidak membuang air basuhan al-Qur'an di tempat sampah atau tempat najis atau tempat yg di injak, ketika seseorang membasuh anggota tubuhnya dengan tulisan al-Qur'an mengharap kesembuhan dari sakitnya. Akan tetapi buanglah di tempat mana saja yg sekira tidak di injak orang atau menggali tanah di tempat yg suci sehingga air al-Qur'an tersebut di alirkan/di tuangkan dari badannya di galian tersebut, kemudian galian tersebut di timbuni tanah lagi. Atau di buang di sungai besar sehingga air basuhan al-Qur'an tersebut bisa bercampur dengan air sungai dan mengalir.
➕ Disaat menulis al-Qur'an atau meminum airnya (untuk obat) di anjurkan untuk selalu menyebut nama Alloh pada tiap nafasnya, dan mengagungkan niat disaat itu. Karena sesungguhnya Alloh akan memberi dia sesuai kadar niatnya.
➕ Membawa mushaf Al-Qur'an tidak di cengkèwèng seperti membawa kue opak, melainkan dibawa dengan diletakkan didada seperti mendekapnya dengan satu tangan. (Guru mulia Mbah Yai Umar Sholih Almaghfur lahu. PP. Kempek, cirebon).
➕ Jika membaca sambil duduk bersila,maka posisi Alqur'an harus diatas lutut kita.Jika kita memakai meja atau pago sebagai tempat meletakkan Alqur'an,maka meja dan pago harus lebih tinggi dari lutut kita,agar Alqur'an ttap berada diatas lutut kita saat kita membaca atau nderes.
Sharing pengajiane wong NU.
Diantara bentuk mengagungkan dan memulyakan al-Qur'an adalah:
✅ Membaca al-Qur'an dengan keadaan suci.
✅ Tidak menyentuhnya kecuali orang yg dalam keadaan suci.
✅ Bersiwakan dan membersihkan gigi ketika mau membacanya.
✅ Duduk tegak saat membacanya (di selain sholat), dan tidak sambil duduk bersandar.
✅ Memakai pakaian yg Bagus, karena orang yg membaca al-Qur'an itu sedang bermunajat kepada Tuhannya.
✅ Menghadap kiblat ketika membacanya.
✅ Berkumur setelah mengeluarkan dahak.
✅ Berhenti membaca ketika menguap (angop).
✅ Membaca dengan pelan dan tartil.
✅ Mendatangi haknya semua huruf.
✅ Meletakkan al-Qur'an di pangkuan orang yg membacanya disaat di baca, atau di atas sesuatu yg ada di hadapannya.
⛔ Tidak membiarkan al-Qur'an dalam keadaan terbuka ketika di letakkan (gk dibaca).
⛔ Tidak meletakkan sesuatu diatas al-Qur'an, hingga al-Qur'an selamanya berada paling atas.
⛔ Tidak meletakkan al-Qur'an di tanah atau lantai.
⛔ Tidak menghapus al-Qur'an yg ada di papan tulis dengan air ludah, tetapi hapuslah dengan air atau sesamanya.
⛔ Tidak menjadikan lembaran yg telah usang (protol) untuk pelindung kitab, karena hal itu termasuk pembangkangan yg besar. Akan tetapi hapuslah/leburlah lembaran itu dengan air.
⛔ Tidak membaca al-Qur'an di pasar² dan di tempat² keramaian, hiburan dan tempat berkumpulnya orang² bodoh.
⛔ Tidak membuang air basuhan al-Qur'an di tempat sampah atau tempat najis atau tempat yg di injak, ketika seseorang membasuh anggota tubuhnya dengan tulisan al-Qur'an mengharap kesembuhan dari sakitnya. Akan tetapi buanglah di tempat mana saja yg sekira tidak di injak orang atau menggali tanah di tempat yg suci sehingga air al-Qur'an tersebut di alirkan/di tuangkan dari badannya di galian tersebut, kemudian galian tersebut di timbuni tanah lagi. Atau di buang di sungai besar sehingga air basuhan al-Qur'an tersebut bisa bercampur dengan air sungai dan mengalir.
➕ Disaat menulis al-Qur'an atau meminum airnya (untuk obat) di anjurkan untuk selalu menyebut nama Alloh pada tiap nafasnya, dan mengagungkan niat disaat itu. Karena sesungguhnya Alloh akan memberi dia sesuai kadar niatnya.
➕ Membawa mushaf Al-Qur'an tidak di cengkèwèng seperti membawa kue opak, melainkan dibawa dengan diletakkan didada seperti mendekapnya dengan satu tangan. (Guru mulia Mbah Yai Umar Sholih Almaghfur lahu. PP. Kempek, cirebon).
➕ Jika membaca sambil duduk bersila,maka posisi Alqur'an harus diatas lutut kita.Jika kita memakai meja atau pago sebagai tempat meletakkan Alqur'an,maka meja dan pago harus lebih tinggi dari lutut kita,agar Alqur'an ttap berada diatas lutut kita saat kita membaca atau nderes.
Sharing pengajiane wong NU.