Skip to main content

SYETAN KENTUT

Setan Lari Terkentut-kentut


Dari Abu Hurairah RA, Kanjeng Nabi SAW dawuh:

إذا نودي للصلاة أدبر الشيطان له ضراط ، حتي لا يسمع التأذين ، فإذا قضي النداء أقبل ، حتى إذا ثوب بالصلاة أدبر ، حتى إذا قضي التثويب أقبل يخطر بين المرء ونفسه ، يقول اذكر كذا وكذا ، لما لم يذكر ، حتى يظل الرجل لا يدري كم صلي .  متفق عليه 

"Ketika dikumandangkan adzan, maka syetan lari kabur terkentut-kentut hingga ia tak mendengarnya. Jika adzan selesai, maka ia balik lagi. Pada saat iqomat, syetanpun kabur lagi. Selesai iqomat syetan bangsat ini balik lagi kemasjid/musholla, barulah ia leluasa menggoda fikiran dan hati orang yang sedang sholat. Syetan kunyuk ini berbisik, coba kamu inget ini inget itu, kan ente suka lupa, terus saja si syetan bisik-bisik sampai orang yang sholat itu kelupaan sudah berapa rokaat yang dilakukannya".
(HR.Bukhori 1/409,no hadits 1164 dan Muslim 1/398,no:389).

Dalam riwayat diatas ada kalimat "له ضراط" merupakan jumlah ismiyyah, jatuh menjadi hal tanpa ada wawu sebelumnya, untuk menunjukkan kaitannya dengan dhomir. Maknanya adalah Syetan lari kabur sambil terkentut-kentut.

Dalam riwayat Al Ashily,kalimatnya "وله ضراط" ada wawu sebelumnya. (lihat fathul bary 2/58) dan ini juga tsabit dalam riwayat Bukhori yang lain 1/220, no hadits 583.

Menurut Imam Qodhy 'Iyadh, makna "ضراط" (kentut) diatas bisa menggunakan makna dzohirnya atau makna kentut. Karena jin adalah jisim yang masuk akal jika keluar angin.

Sementara menurut yang lain makna "ضراط" dimaknai majaz, sebuah ungkapan yang menunjukkan saking cepetnya lari. Pengertian ini perkuat oleh hadits riwayat muslim 1/291, no 289. (lihat juga An Nihayah 1/381). Dalam riwayat ini terdapat kalimat "له حُصاص"

Imam Asmu'i mentafsiri dengan makna lari cepat sekali atau bahasa jawane sipat kucing.

Dalam riwayat lain Rosulullah SAW dawuh:

إذا أذن المؤذن خرج الشيطان من المسجد له حُصاص،فإذا سكت المؤذن رجع،فإذا أقام المؤذن خرج من المسجد وله ضراط،فإذا سكت رجع حتى يأتي المرء المسلم في صلاته،فيدخل بينه وبين نفسه حتى لا يدري أزاد في صلاته أو نقص،فإذا وجد ذلك أحدكم فليسجد سجدتين وهو جالس قبل أم يسلم.((رواه الدارقطني ١\٣٧٤)).

"Ketika muadzdzin adzan, maka syetan keluar dari masjid lari terbirit-birit dan saat ketika adzan selesai, syetanpun balik lagi. Saat muadzdzin iqomat, syetanpun keluar lari terkentut-kentut dan ketika selesai iqomat, syetan balik lagi untuk menggoda orang-orang sholat. Dia masuk membisikkan dan mengacaukan hati hingga orang sholat lupa apakah ada yang lebih atau kurang dalam sholatnya. Ketika terjadi demikian pada kalian,maka sujudlah dua kali sebelum salam".
(HR.Ad Daruquthni 1/374).

Tujuan syetan memang membuat waswas agar orang yang sholat terganggu dan lupa dalam sholatnya. Ini karena syetan tahu jika sholat adalah satu ibadah dimana seorang hamba sedang merasa dekat dengan Sang Penciptanya.

Kanjeng Nabi SAA dawuh:

من صلى ركعتين لا يسهو غفر له ما تقدم من ذنبه

"Barang siapa sholat dua rokaat tanpa lupa dalam sholatnya,maka diampunkanlah dosa2nya yang telah lewat".
(HR.Abu Dawud 1/238,no;905,Al Hakim dalam Al Mustadrok 1/222,no:453).

Hadits yang sama dengan diatas dari Utsman bin Affan RA juga terdapat dalam riwayat Bukhori 1/71, no;158 dan Muslim 1/204, no;226, tapi dengan redaksi sedikit berbeda.

TANBÌH.

Dalam banyak Syarah Bukhori dijelaskan bahwa Syetan yang lari mendengar adzan adalah Iblis laknatulloh saja. Ini berarti huruf Lam dalam ladadz Asy Syaithon lil 'ahdi.

Menurut Imam Ibnu Hajar bisa juga Lam nya adalah lil jinsi. Artinya bahwa yang dimaksud dengan Syetan dalam hadits tersebut bisa Syetan dari kalangan Jin dan dari kalangan manusia. (lihat Fathul Bary 2/85).

Ada lagi yang menjelakan bahwa Syetan yang menggoda orang sholat punya nama tertentu yaitu Khonzab. Pendapat ini diperkuat hadits Nabi SAW dalam riwayat Muslim sebagai berikut:

إن للصلاة شيطانا يقال له خَُِنزَِب.

"Syetan pengganggu sholat itu bernama Khonzab" (HR.Muslim 4/1728,no:2203).

Imam Nawawi Rohimahulloh dawuh dalam Syarah Muslimnya 14/190 bahwa lafadz "خنزب" boleh dibaca "خِنزَب" (Khinzab, huruf kho nya kasroh dan zay nya fathah) dan boleh dibaca "خِنزِب" (Khinzib, huruf kho nya kasroh dan zay nya juga kasroh).

Ada juga yang menfathahkan kho dan zay nya "خَنزَب" (Khonzab) sebagaimana dikatakan oleh Qodhi 'Iyadh.

Bahkan ada yang mendhomahkan kho nya dan menfathahkan zay nya "خُنزَب" (Khunzab) sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Al Atsir dalam kitab Nihayahnya.

Lalu pertanyaan selanjutnya syetan yang bernama "Khonzab/khinzib/khinzab atau khunzab" ini seberapa jauh larinya ketika mendengar adzan dan iqomat?

Dalam sebuah riwayat larinya Khonzab ini sampai ia tidak mendengar lagi suara adzan tersebut.
(lihat fathul Bary 2/85).

Namun dalam riwayat muslim lebih jelas sampai mana dan seberapa jauh jin itu lari. Riwayat Muslim ini adalah sebuah hadits dari Jabir Bin Abdillah RA bahwa Jin tersebut lari sampai ke sebuah tempat namanya Rouha (ﺍﻟﺮﻭﺣﺎﺀ ). Sebagaimana riwayat Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir bin Abdillah bahwa antara Madinah dan Rouha berjarak 36 mil. Ini juga sama dengan riwayat Qutaibah dari Jarir yang juga terdapat dalam shohih muslim.

Pendapat lainnya seperti riwayat ibnu Ishaq bahwa jarak antara madinah dan rouha 30 mil. Namun yang mu'tamad adalah pendapat pertama yaitu 36 mil.

Dalam bahasan ulama terdahulu mengenai 36 mil diatas adalah bahwa jin lari hingga 3 burud.
1 burud = 4 farsakh/sekitar 12 mil.
1 farsakh = 3 atau 3 1/2 mil atau sekitar 8 KM.
1 mil = 4000 langkah-langkah onta.
1 langkah onta sekitar 3 langkah manusia.
1 langkah manusia selitar 1/2 hasta.
1 hasta sekitar 18 inci.

Jadi kalau disimpulkan jarak jauhnya setan lari ketika mendengar adzan dan iqomat adalah sekitar 96 KM.

Kenapa setan yang bernama khonzab ini lari dan takut kepada adzan dan iqomat tapi kemudian datang lagi dan mengganggu orang sholat?
padahal dalam sholat ada bacaan Alquran, dzikir dan munajat?
kenapa ia tidak takut dengan bacaan Alquran dan dzikir?

Imam Al Qostholany menjawab bahwa memang tujuan khonzab sendiri adalah untuk merusak sholat dengan cara mengganggu konsentrasi fikiran dan hati orang yang sedang sholat.

Begitupun karena dzikir dan bacaan dalam sholat lebih banyak merupakan munajat dan pengaduan hati seseorang kepada Allah, maka khonzab ingin memalingkan dan mengancurkan kekhusyu'an orang tersebut.

Dari sini kita faham betapa agungnya perkara sholat.
Menurut pendapat lainnya karena adzan adalah panggilan untuk sholat dimana didalamnya ada sujud.Sujud ini seakan menjadi momok bagi jin dan setan karena dulu bapak moyangnya yang bernama Iblis keluar dari surga karena menentang perintah untuk sujud kepada adam sebagai penghormatan.

Muchammad Fuady Abdulla