Menteri Iyas Basya Menghadapi Seorang Syekh yang Mencari Harta Dunia dengan Ilmunya
Menteri Iyas Basya Menghadapi Seorang Syekh yang Mencari Harta Dunia dengan Ilmunya - Berjalanlah seorang syekh dari mesir menuju ke romawi (sekarang Italia,red), maka bertemulah dia dengan menteri iyas basya, Lalu kemudian Menteri iyas basya bertanya kepada seorang syekh "apa pekerjaanmu?"
"Saya adalah seorang guru besar kenamaan dari salah satu thoriqoh" Jawab sang syekh
"Lalu apa keperluanmu sehingga membuatmu datang kemari?" lanjut iyas basya
"Hendaklah Engkau memberi (menetapkan jatah) untukku dari baitul mal" jawab syekh itu
"apakah kamu pernah mengetahui seorang syekh yang sepertimu yang datang dari negrimu kemari untuk meminta seperti yang engkau minta?" Tanya iyas basya
"Aku tidak pernah tau akan hal itu" jawab sang syekh
"Hentikan mulut manismu dari mengaku-ngaku sebagai seorang syekh thoriqoh apabila gayamu (kelakuanmu) seperti ini" Bentak iyas basya,
"Engkau menyangka bahwa tidak ada seorangpun di negara mesir yang pangkat lebih tinggi darimu dalam thoriqohmu, bagaimana dengan syekh-syekh yang lain? sungguh engkau telah menghina para syekh-syekh yang lain yang lebih memilih menempuh jalan sederhana dan miskin dan engkau telah mencederai thoriqoh, andaikata salah satu murid dari thoriqoh meniru jalan yang seperti engkau lakukan ini dan dia pergi dari kotanya ke kota lain hanya untuk mencari dunia sungguh dia telah keluar dari thoriqoh irodah. Bagaimana dengan dirimu yang melakukan ini semua dalam keadaan engkau sudah menjadi syekh thoriqoh?" iyas basya meneruskan ucapannya.
Akhirnya iyas basya menyuruh bawahannya untuk mengeluarkan sang syekh tersebut dari sisinya dengan tangan kosong dan kemudian sang syekh kembali ke negaranya dengan membawa kegagalan dan kerugian atas yang dia inginkan.
Dan terjadi pula pada seorang syekh dari negara syam (sekarang syiria.red), dia berjalan dari siria menuju kota romawi untuk memperoleh kedudukan dan kemuliaan dan penghormatan para pejabat pemerintahan.
Setiap hari sang syekh memperoleh bagian dari baitul mal sebanyak empat puluh bagian yang menjadi hak dia. Ketika dia telah sampai pada islamabul (nama kota) dia duduk di pinggiran jalan kota dan dia memerintahkan kepada pelayannya untuk menemui sang menteri yang pada waktu itu yang menjadi menteri adalah iyas basya.
Sang pelayan syekh memberi tahu kepada iyas basya akan kedatangan sang syekh ke kotanya dan menyuruhnya untuk menyambut kedatangannya dan menemuianya. Akan tetapi iyas basya menolak untuk menemuinya dan berkata kepada sang pelayan.
"wahai pelayan, katakan pada gurumu yaitu sang syekh, apabila kalian yang membutuhkan kami, maka datanglah kemari menuju rumahku" iyas basya memberikan penjelasan
"Saya adalah seorang guru besar kenamaan dari salah satu thoriqoh" Jawab sang syekh
"Lalu apa keperluanmu sehingga membuatmu datang kemari?" lanjut iyas basya
"Hendaklah Engkau memberi (menetapkan jatah) untukku dari baitul mal" jawab syekh itu
"apakah kamu pernah mengetahui seorang syekh yang sepertimu yang datang dari negrimu kemari untuk meminta seperti yang engkau minta?" Tanya iyas basya
"Aku tidak pernah tau akan hal itu" jawab sang syekh
"Hentikan mulut manismu dari mengaku-ngaku sebagai seorang syekh thoriqoh apabila gayamu (kelakuanmu) seperti ini" Bentak iyas basya,
"Engkau menyangka bahwa tidak ada seorangpun di negara mesir yang pangkat lebih tinggi darimu dalam thoriqohmu, bagaimana dengan syekh-syekh yang lain? sungguh engkau telah menghina para syekh-syekh yang lain yang lebih memilih menempuh jalan sederhana dan miskin dan engkau telah mencederai thoriqoh, andaikata salah satu murid dari thoriqoh meniru jalan yang seperti engkau lakukan ini dan dia pergi dari kotanya ke kota lain hanya untuk mencari dunia sungguh dia telah keluar dari thoriqoh irodah. Bagaimana dengan dirimu yang melakukan ini semua dalam keadaan engkau sudah menjadi syekh thoriqoh?" iyas basya meneruskan ucapannya.
Akhirnya iyas basya menyuruh bawahannya untuk mengeluarkan sang syekh tersebut dari sisinya dengan tangan kosong dan kemudian sang syekh kembali ke negaranya dengan membawa kegagalan dan kerugian atas yang dia inginkan.
Dan terjadi pula pada seorang syekh dari negara syam (sekarang syiria.red), dia berjalan dari siria menuju kota romawi untuk memperoleh kedudukan dan kemuliaan dan penghormatan para pejabat pemerintahan.
Setiap hari sang syekh memperoleh bagian dari baitul mal sebanyak empat puluh bagian yang menjadi hak dia. Ketika dia telah sampai pada islamabul (nama kota) dia duduk di pinggiran jalan kota dan dia memerintahkan kepada pelayannya untuk menemui sang menteri yang pada waktu itu yang menjadi menteri adalah iyas basya.
Sang pelayan syekh memberi tahu kepada iyas basya akan kedatangan sang syekh ke kotanya dan menyuruhnya untuk menyambut kedatangannya dan menemuianya. Akan tetapi iyas basya menolak untuk menemuinya dan berkata kepada sang pelayan.
"wahai pelayan, katakan pada gurumu yaitu sang syekh, apabila kalian yang membutuhkan kami, maka datanglah kemari menuju rumahku" iyas basya memberikan penjelasan
Maka pergilah sang pelayan menemui gurunya dan mengabarkan apa yang telah disampaikan oleh iyas basya.
Kemudian menteri iyas basya berkata dengan penuh keheranan "aneh sekali, kok bisa-bisanya dia pergi jauh-jauh dari negara syam (syiria) menuju romawi hanya untuk mencari harta dunia dan dia mengharap para pemerintah/pemimpin untuk menghormati dirinya dan pergi menemui dirinya sedangkan dia sendiri membutuhkan mengharapkan bantuan dari pemerintah, dan tidak ada seorang pun dari para pemerintah/pemimpin yang membutuhkan dirinya.
Apabila dia menyangka dirinya adalah kekasih Allah, sungguh dia akan mendidik dirinya untuk selalu bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah, sedangkan dia melemparkan harga dirinya dihadapan para pemimpin/pemerintah hanya untuk mencari harta dunia".
Bagaimana dengan diri kita ini yang tak pernah melatih diri kita dan tidak butuhnya kita pada Seorang wali.
Kemudian iyas basya mengirim hidangan kepada sang syekh, akan tetapi dia tidak mendatangi syekh tersebut dan iyas basya berkata "sesungguhnya aku berbuat begitu hanya untuk memberi dia pendidikan kepadanya. Sesungguhnya Emas-emas kita untuk orang-orang yang kita tawarkan akan tetapi dia menolaknya. Sedangkan orang-orang yang mencari dunia yang rela pergi dari negaranya menuju negara kita, maka tak berhak kita pergi untuk menemui orang semacam itu".
Wallohu a'lam
Semoga tulisan Menteri Iyas Basya Menghadapi Seorang Syekh yang Mencari Harta Dunia dengan Ilmunya ini bermanfaat
Apabila dia menyangka dirinya adalah kekasih Allah, sungguh dia akan mendidik dirinya untuk selalu bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah, sedangkan dia melemparkan harga dirinya dihadapan para pemimpin/pemerintah hanya untuk mencari harta dunia".
Bagaimana dengan diri kita ini yang tak pernah melatih diri kita dan tidak butuhnya kita pada Seorang wali.
Kemudian iyas basya mengirim hidangan kepada sang syekh, akan tetapi dia tidak mendatangi syekh tersebut dan iyas basya berkata "sesungguhnya aku berbuat begitu hanya untuk memberi dia pendidikan kepadanya. Sesungguhnya Emas-emas kita untuk orang-orang yang kita tawarkan akan tetapi dia menolaknya. Sedangkan orang-orang yang mencari dunia yang rela pergi dari negaranya menuju negara kita, maka tak berhak kita pergi untuk menemui orang semacam itu".
Wallohu a'lam
Semoga tulisan Menteri Iyas Basya Menghadapi Seorang Syekh yang Mencari Harta Dunia dengan Ilmunya ini bermanfaat