Ungkapan Para Salafus shalih ketika berfatwa atau Berpendapat
Ungkapan Para Salafus shalih ketika berfatwa atau Berpendapat - Di zaman sekarang banyak sekali orang yang tidak mau mengaku salah meskipun banyak pakar yang mengatakan bahwa pendapat tersebut salah.
Dan anehnya pula, ketika mereka benar, mereka sering membusungkan dada seraya berbangga diri. Itulah realita kehidupan yang kita alami sekarang ini, kita banyak menemukan model-model orang dengan gaya begini di zaman now
Sangat berbeda jauh dengan prilaku orang-orang salaf, ketika mereka berpendapat atau bahkan mengerjakan kebenaran, maka pendapat yang benar atau kebenaran yang mereka lakukan tersebut selalu mereka sandarkan kepada Allah.
Kita lihat saja contoh Sayyidina Umar, ketika sayyidina umar berfatwa, beliau berkata
هذا قول عمر فان كان صوابا فمن الله فان كان خطأ فمن عمر انتهى
Ini adalah ungkapan kata/pendapat umar, apabila di dalamnya terdapat kebenaran, maka kebenaran itu tidak lain dari Allah, dan apabila di dalamnya terdapat kesalahan, maka kesalahan tersebut murni dari umar sendiri. sekian
Tidak terlepas dari itu, Abu Hanifah ketika menyampaikan ilmu atau berfatwa, di akhir fatwa beliau berkata
هذا اكثرما قدرنا عليه في العلم فمن وجد اوضح منه فهو اولى بالصواب
Sejauh inilah yang bisa saya sampaikan tentang ilmu, barang siapa yang menemukan pendapat/keterangan yang lebih jelas (kebenarannya) dari pada yang saya sampaikan, maka itulah yang lebih benar (layak untuk diikuti)
Sangat sering sekali ungkapan yang beliau ucapkan ketika selesai berfatwa atau memberikan ilmu kepada murid-muridnya adalah ungkapan ini :
فان كان صوابا فمن الله فان كان خطأ فمن النعمان والتبعة عليه فيها في الدنيا والاخرة
Ini hanya pendapat dari Nu'man, apabila )di dalamnya terdapat) kebenaran, maka kebenaran itu datangnya dari Allah, dan apabila salah maka kesalahan itu tidak lain adalah dari diri Nu'man sendiri, dan keputusan atas (pendapat Nu'man yang salah) akan dipertanggung jawabkan oleh Nu'man di dunia dan akhirat
Itulah akhlak para salafus shalih apabila berpendapat dan memberikan fatwa. Kebenaran yang keluar dari Lisan mereka, mereka selalu sandarkan kepada Allah, dan apabila terdapat kesalahan dari apa yang mereka katakan, mereka selalu mengakui akan kebodohan dirinya sendiri.
Wallahu a'lam
Semoga tulisan Ungkapan Para Salafus shalih ketika berfatwa atau Berpendapat bermanfaat
Dan anehnya pula, ketika mereka benar, mereka sering membusungkan dada seraya berbangga diri. Itulah realita kehidupan yang kita alami sekarang ini, kita banyak menemukan model-model orang dengan gaya begini di zaman now
Sangat berbeda jauh dengan prilaku orang-orang salaf, ketika mereka berpendapat atau bahkan mengerjakan kebenaran, maka pendapat yang benar atau kebenaran yang mereka lakukan tersebut selalu mereka sandarkan kepada Allah.
Kita lihat saja contoh Sayyidina Umar, ketika sayyidina umar berfatwa, beliau berkata
هذا قول عمر فان كان صوابا فمن الله فان كان خطأ فمن عمر انتهى
Ini adalah ungkapan kata/pendapat umar, apabila di dalamnya terdapat kebenaran, maka kebenaran itu tidak lain dari Allah, dan apabila di dalamnya terdapat kesalahan, maka kesalahan tersebut murni dari umar sendiri. sekian
Tidak terlepas dari itu, Abu Hanifah ketika menyampaikan ilmu atau berfatwa, di akhir fatwa beliau berkata
هذا اكثرما قدرنا عليه في العلم فمن وجد اوضح منه فهو اولى بالصواب
Sejauh inilah yang bisa saya sampaikan tentang ilmu, barang siapa yang menemukan pendapat/keterangan yang lebih jelas (kebenarannya) dari pada yang saya sampaikan, maka itulah yang lebih benar (layak untuk diikuti)
Sangat sering sekali ungkapan yang beliau ucapkan ketika selesai berfatwa atau memberikan ilmu kepada murid-muridnya adalah ungkapan ini :
فان كان صوابا فمن الله فان كان خطأ فمن النعمان والتبعة عليه فيها في الدنيا والاخرة
Ini hanya pendapat dari Nu'man, apabila )di dalamnya terdapat) kebenaran, maka kebenaran itu datangnya dari Allah, dan apabila salah maka kesalahan itu tidak lain adalah dari diri Nu'man sendiri, dan keputusan atas (pendapat Nu'man yang salah) akan dipertanggung jawabkan oleh Nu'man di dunia dan akhirat
Itulah akhlak para salafus shalih apabila berpendapat dan memberikan fatwa. Kebenaran yang keluar dari Lisan mereka, mereka selalu sandarkan kepada Allah, dan apabila terdapat kesalahan dari apa yang mereka katakan, mereka selalu mengakui akan kebodohan dirinya sendiri.
Wallahu a'lam
Semoga tulisan Ungkapan Para Salafus shalih ketika berfatwa atau Berpendapat bermanfaat