JANJI ALLAH ITU PASTI, MARI KITA BERUSAHA UNTUK MENGGAPAI JANJI ALLAH
Janji Allah Itu Pasti, Mari Kita Berusaha Untuk Menggapai Janji Allah - Salah satu kerugian manusia yang sangat besar adalah menyia-nyiakan waktu istirahatnya di malam hari dengan berbagai hal yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Banyak hal yang bisa kita lakukan, misalnya kita habiskan dengan tadarus Al-Qur’an, berkhalwat dengan Allah Ta’ala dikala manusia yang lain terlelap tidur, atau mengerjakan shalat.
Salah satu hal yang membuat manusia rugi adalah karena pada waktu tersebut Allah Ta’ala menawarkan suatu keuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang mau pergi menuju masjid saat malam gelap untuk melaksanakan shalat Isya dan Shubuh berjama’ah, yakni akan diberikan padanya cahaya yang sempurna di hari kiamat kelak.
Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw, bersabda:
بَشِّرُوا المَشَّائِينَ في الظُّلَمِ إلى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ
Artinya: "Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang suka pergi berjalan kaki di malam gelap ke masjid-masjid, yaitu bagi mereka cahaya yang sempurna di hari kiamat kelak." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Cahaya yang sempurna pada hari kiamat kelak, inilah keuntungan yang jauh lebih besar daripada gaji yang kita dapatkan dengan bekerja di malam hari. Bahkan, boleh jadi cahaya tersebut juga Allah berikan kepada kita di dunia ini sebagaimana hal ini pernah terjadi di masa Rasulullah Saw.
Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata:
أَنَّ رَجُلَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَا مِنْ عِنْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةٍ مُظْلِمَةٍ وَمَعَهُمَا مِثْلُ الْمِصْبَاحَيْنِ يُضِيئَانِ بَيْنَ أَيْدِيهِمَا فَلَمَّا افْتَرَقَا صَارَ مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا وَاحِدٌ حَتَّى أَتَى أَهْلَهُ
Artinya: "Dua orang laki-laki diantara sahabat-sahabat Nabi Saw, keluar dari sisi Nabi pada suatu malam yang gelap gulita dan bersama keduanya terdapat sesuatu seperti lampu yang menerangi di hadapan mereka. Saat keduanya berpisah, maka tiap seorang dari keduanya ditemani dengan satu cahaya sehingga sampai ke keluarga mereka masing-masing." (HR. Bukhari)
Orang yang mendirikan shalat Shubuh akan mendapat cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Shalat Shubuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di Hari Kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia padam. Matahari akan di gulung dan bintang-bintang pun berjatuhan, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
إِذَا ٱلشَّمۡسُ كُوِّرَتۡ (١) وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتۡ (٢
Artinya: "Apabila matahari di gulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan." (Qs. At-Takwir : 1-2)
Manusia di bangkitkan dalam keadaan gelap gulita. Gelap yang berlipat ganda. Saat itu, manusia sangat membutuhkan cahaya supaya bisa meraba jalannya, agar bisa melewati kumpulan orang-orang yang begitu banyak jumlahnya. Tatkala melewati Sirath (jembatan di akhirat), cahaya sangat dibutuhkan. Sirath ini mengerikan kondisinya. Tidak akan ada yang bisa melewati, kecuali orang-orang yang dikehendaki-Nya
Semoga Bermanfaat.
Salah satu hal yang membuat manusia rugi adalah karena pada waktu tersebut Allah Ta’ala menawarkan suatu keuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang mau pergi menuju masjid saat malam gelap untuk melaksanakan shalat Isya dan Shubuh berjama’ah, yakni akan diberikan padanya cahaya yang sempurna di hari kiamat kelak.
Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw, bersabda:
بَشِّرُوا المَشَّائِينَ في الظُّلَمِ إلى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ
Artinya: "Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang suka pergi berjalan kaki di malam gelap ke masjid-masjid, yaitu bagi mereka cahaya yang sempurna di hari kiamat kelak." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Cahaya yang sempurna pada hari kiamat kelak, inilah keuntungan yang jauh lebih besar daripada gaji yang kita dapatkan dengan bekerja di malam hari. Bahkan, boleh jadi cahaya tersebut juga Allah berikan kepada kita di dunia ini sebagaimana hal ini pernah terjadi di masa Rasulullah Saw.
Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata:
أَنَّ رَجُلَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَا مِنْ عِنْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةٍ مُظْلِمَةٍ وَمَعَهُمَا مِثْلُ الْمِصْبَاحَيْنِ يُضِيئَانِ بَيْنَ أَيْدِيهِمَا فَلَمَّا افْتَرَقَا صَارَ مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا وَاحِدٌ حَتَّى أَتَى أَهْلَهُ
Artinya: "Dua orang laki-laki diantara sahabat-sahabat Nabi Saw, keluar dari sisi Nabi pada suatu malam yang gelap gulita dan bersama keduanya terdapat sesuatu seperti lampu yang menerangi di hadapan mereka. Saat keduanya berpisah, maka tiap seorang dari keduanya ditemani dengan satu cahaya sehingga sampai ke keluarga mereka masing-masing." (HR. Bukhari)
Orang yang mendirikan shalat Shubuh akan mendapat cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Shalat Shubuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di Hari Kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia padam. Matahari akan di gulung dan bintang-bintang pun berjatuhan, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
إِذَا ٱلشَّمۡسُ كُوِّرَتۡ (١) وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتۡ (٢
Artinya: "Apabila matahari di gulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan." (Qs. At-Takwir : 1-2)
Manusia di bangkitkan dalam keadaan gelap gulita. Gelap yang berlipat ganda. Saat itu, manusia sangat membutuhkan cahaya supaya bisa meraba jalannya, agar bisa melewati kumpulan orang-orang yang begitu banyak jumlahnya. Tatkala melewati Sirath (jembatan di akhirat), cahaya sangat dibutuhkan. Sirath ini mengerikan kondisinya. Tidak akan ada yang bisa melewati, kecuali orang-orang yang dikehendaki-Nya
Semoga Bermanfaat.