Tradisi Syukuran Setelah Mengkhatamkan Al-Qur'an
Tradisi mengadakan acara syukuran atau tasyakkuran setelah mengkhatamkan al-Qur'an adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang ahlussunnah wal jamaah seluruh dunia, kalau di indonesia, tradisi ini dipakai oleh orang-orang nahdiyyin (NU) dan juga sebagian kalangan dari orang-orang Muhammadiyah.
Mengapa orang-orang Nahdiyyin melakukan itu? Apa dalil Yang digunakan sebagai dasar pengambil hukum kebolehan mengamalkan tradisi syukuran setelah mengkhatamkan al-Qur'an?
Inilah jawabannya:
Sayyidina Qotadah (Salah seorang pembesar Tabi'in, murid Anas bin Malik RA) berkata bahwa Sayyidina Anas bin Malik RA jika khatam Alqur'an, maka beliau mengundang keluarga dan sahabat-sahabatnya berkumpul dan berdoa. (HR Abu Dawyd dengan Sanad Shohih).
Dari Sayyidina Mujahid (Salah seorang pembesar Tabi'in) berkata bahwa para sahabat biasa berkumpul saat khataman Al-Qur'an. Mereka berkata bahwa saat khataman Al-Qur'an, Allah turunkan rahmatNya. (HR Abu Dawud juga dengan isnad shohih).
Dari Al Hakam bin Utaibah (juga salah seorang pembesar Tabi'in) menceritakan bahwa Mujahid dan 'Abdah bin Abi Lubabah datang kepadanya dan berkata : "Kami datang untuk memberitahu bahwa kami akan mengkhatamkan Al-Qur'an dan doa saat khataman adalah mustajabah". (HR.Abu Dawud dengan isnad shohih).
Dianjurkan berpuasa pada hari dimana seseorang mengkhatamkan Al-Qur'an. Sebagaimana yang dilakukan para pembesar Tabi'in Kufah seperti Tholhah bin Mushorrif, Musayyab bin Rofi' dan Hubaib bin Abi Tsabit Rodhiyallohu 'anhum. Dianjurkan pula bagi kaum muslimin untuk berkumpul menghadiri khataman Al-Qur'an.
Dari Tholhah bin Mushorrif berkata barang siapa mengkhatamkan Al-Qur'an dipagi hari, maka para malaikat akan mendoakannya hingga sorenya dan barang siapa yang mengkhatamkan Al-Qur'an disore hari, maka malaikat akan mendoakannya hingga paginya.
Hal yang sama juga dinukil dari Mujahid RA. Begitupun dari Sa'd bin Abi Waqaosh RA persis sebagaimana yang dikatakan oleh Tholhah. Menurut Ad Darimy dalam Musnadnya,riwayat dari Sa'd bin Waqqosh ini sanadnya Hasan.
Dari Humaid Al A'roj : "Barang siapa menghatamkan Al-Qur'an lalu berdoa, maka 40 ribu malaikat mengaminkan doanya". (HR.Ad Darimy 2/470). Atsar ini maqthu',dalam sanadnya ada seseorang bernama qoz'ah bin suwaid yang menurut Ibnu Hajar dianggap dho'if.
Semoga pemaran tentang dalil yang digukan oleh orang nahdiyyin yang selalu mengadakan syukuran seteleha menghatamkan al-Qur'an bermanfaat.
Mochammad Fuady Abdullah.
Mengapa orang-orang Nahdiyyin melakukan itu? Apa dalil Yang digunakan sebagai dasar pengambil hukum kebolehan mengamalkan tradisi syukuran setelah mengkhatamkan al-Qur'an?
Inilah jawabannya:
Sayyidina Qotadah (Salah seorang pembesar Tabi'in, murid Anas bin Malik RA) berkata bahwa Sayyidina Anas bin Malik RA jika khatam Alqur'an, maka beliau mengundang keluarga dan sahabat-sahabatnya berkumpul dan berdoa. (HR Abu Dawyd dengan Sanad Shohih).
Dari Sayyidina Mujahid (Salah seorang pembesar Tabi'in) berkata bahwa para sahabat biasa berkumpul saat khataman Al-Qur'an. Mereka berkata bahwa saat khataman Al-Qur'an, Allah turunkan rahmatNya. (HR Abu Dawud juga dengan isnad shohih).
Dari Al Hakam bin Utaibah (juga salah seorang pembesar Tabi'in) menceritakan bahwa Mujahid dan 'Abdah bin Abi Lubabah datang kepadanya dan berkata : "Kami datang untuk memberitahu bahwa kami akan mengkhatamkan Al-Qur'an dan doa saat khataman adalah mustajabah". (HR.Abu Dawud dengan isnad shohih).
Dianjurkan berpuasa pada hari dimana seseorang mengkhatamkan Al-Qur'an. Sebagaimana yang dilakukan para pembesar Tabi'in Kufah seperti Tholhah bin Mushorrif, Musayyab bin Rofi' dan Hubaib bin Abi Tsabit Rodhiyallohu 'anhum. Dianjurkan pula bagi kaum muslimin untuk berkumpul menghadiri khataman Al-Qur'an.
Dari Tholhah bin Mushorrif berkata barang siapa mengkhatamkan Al-Qur'an dipagi hari, maka para malaikat akan mendoakannya hingga sorenya dan barang siapa yang mengkhatamkan Al-Qur'an disore hari, maka malaikat akan mendoakannya hingga paginya.
Hal yang sama juga dinukil dari Mujahid RA. Begitupun dari Sa'd bin Abi Waqaosh RA persis sebagaimana yang dikatakan oleh Tholhah. Menurut Ad Darimy dalam Musnadnya,riwayat dari Sa'd bin Waqqosh ini sanadnya Hasan.
Dari Humaid Al A'roj : "Barang siapa menghatamkan Al-Qur'an lalu berdoa, maka 40 ribu malaikat mengaminkan doanya". (HR.Ad Darimy 2/470). Atsar ini maqthu',dalam sanadnya ada seseorang bernama qoz'ah bin suwaid yang menurut Ibnu Hajar dianggap dho'if.
Semoga pemaran tentang dalil yang digukan oleh orang nahdiyyin yang selalu mengadakan syukuran seteleha menghatamkan al-Qur'an bermanfaat.
Mochammad Fuady Abdullah.