Skip to main content

HUKUM MEMBACA SURAT AL FATIHAH DALAM SHOLAT

Hukum Membaca Surat Al-fatihah dalam sholat - Dalam madzhab Syafi'i membaca surat Al-Fatihah adalah rukun sholat. Begitu juga pendapat Imam Malik dan Ahmad bin Hambal. Sedangkan dalam pandangan madzhab Hanafi membaca surat al-Fatihah dalam sholat adalah sunnah.

Dalam kutubul Hanafiyyah semisal Bada-i' Ash shonâ-i' 1/328, 329, Al Asror karya Abu Zaid 98, Ahkamul Qur'an karya imam Al Jashshoh 1/18, Ru-ûsul masâ-il hal:148 dan mukhtashor Ath-Thohawy hal:28, mereka mengatakan bahwa yang menjadi rukun dalam sholat itu membaca Alqur'an. Sedangkan membaca surat Al-fatihah sendiri adalah sunnah.

Imam Abu Zaid (madzhab Hanafi) berpendapat membaca Al-fatihah adalah wajib dan bukan rukun.

Sebagaimana kita ketahui dalam madzhab hanafy, rukun dan wajib itu berbeda. Rukun menurut mereka jika ditinggal, maka sholatnya tidak sah, sedangkan wajib tetap sah jika ditinggalkan.

Sedangkan dalam madzhab Syafi'i wajib dan rukun adalah sama, kecuali dalam bab haji.

Hujjah madzhab Syafi'i diantaranya adalah riwayat dari Az-Zuhri, dari Mahmud bin Ar Robi', dari Ubadah bin Ash-Shomit RA bahwa Nabi SAW bersabda:

لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

"Tidak sah sholat tanpa membaca Fatihatul kitab/Al Fatihah".(HR. Bukhori 2/237, Muslim 4/100-101, Abu Dawud 1/514, At-Tirmidzi 2/46, An-Nasa-i 2/106, Ibnu Majah 1/73, Ad Darimy 1/283, Ahmad 5/314, Ad-Daruquthny 1/321 dan Ibnu Khuzaimah 1/246).

Dalam riwayat lainnya :

لا صلاة لمن لم يقرأ بأم الكتاب
"Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca Ummul kitab/surat Alfatihah".(HR.Muslim bi Syarh An Nawawi 4/100).

Hadits lain dari Al 'Alâ bin Abdirrahman dari Ayahnya, dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:

كل صلاة لا تقرأ فيها فاتحة الكتاب فهي خداج

"Setiap sholat yang didalamnya tidak dibaca Al-Fatihah, maka batal".(HR. Abu Dawud 1/512, At Tirmidzi 2/107 dan Ibnu Khuzaimah 1/247).

Makna خداج adalah ناقصة نقص فساد وبطلان, suatu kekurangan atau ketidak sempurnaan yang merusak dan membatalkan.

Dalam shohih Ibnu Khuzaimah, ada riwayat dari Abu Hurairah RA bahwa Kanjeng Nabi SAW bersabda: "Sholat tidak sah jika didalamnya tidak dibaca surat Al-fatihah". Lalu aku (Abu Hurairah) berkata: "Jika aku dibelakang Imam ya Rosulalloh?". Lalu Rosulullah SAW memegang tanganku sambil bersabda: "Bacalah dalam hati".
(HR.Ibnu Khuzaimah 1/248).

Hadits yang hampir senada juga terdapat dalam riwayat Ad-Daruquthny 1/322 dengan sanad shohih.

Lalu bagaimana dengan hujjah madzhab Hanafi yang berlandaskan Al-Qur'an :

فاقرؤا ما تيسر من القرأن

"Bacalah yang mudah dari Al-Qur'an". Dan juga ayat :

فاقرؤا ما تيسر منه

Sebagaimana diketahui bahwa dua ayat diatas adalah hujjah madzhab Hanafi.

Dalam permasalahan ini?.

Jawabannya adalah......tunggu nanti saja pada tulisan-tulisan berikutnya InSyaAllah.

Mochammad Fuady Abdullah.