BENARKAH DZIKIR,DOA DAN SHOLAWAT SETIAP SELESAI DUA ROKAAT TARAWIH ADALAH BID'AH/SESAT?..
DZIKIR,DOA DAN SHOLAWAT SETIAP SELESAI DUA ROKAAT TARAWIH ADALAH BID'AH/SESAT? - Para Fuqoha mengatakan sebagian dari sunnah Nabi SAW adalah memisah dari sholat satu dengan sholat lainnya dengan cara berpindah tempat atau jika tidak berpindah maka bisa dipisah dengan berbicara.Dan para ulama sepakat bahwa pembicaraan yang paling baik adalah dzikrulloh.
Al Hafidz Al Khothib mensyarahi perkataan Imam Nawawi dalam kitab minhajnya :
ويسن أن ينتقل للنفل أو الفرض من موضع فرضه أو نفله لتكثر مواضع السجود ؛ فإنها تشهد له....
"Disunahkan untuk berpindah twmpat,baik sholat sunnah maupun sholat fardhu dari tempat semula untuk melakukam sholat lainnya agar banyak tempat yang dibuat untuk bersujud karena tempat itu kelak akan bersaksi dihadapan Allah....".
Imam Nawawi dawuh dalam kitab Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab:
فإن لم ينتقل فليفصل بكلام إنسان.
" Jika tidak berpindah tempar maka bisa dipisah dengan berbicara".(Lihat Mughnil Muhtaj 1/183).
Dalilnya adalah riwayat dari As Saib bin Yazid bahwa Muawiyyah RA berkata kepadanya:"Jika kamu selesai sholat jumat maka jangan disambung langsung dengan sholat lainnya sebelum kamu berbicara atau keluar dari masjid,karena Rosulullah SAW memerintahkan hal tersebut kepada kami
أمرنا أن لا توصل صلاة بصلاة.
(HR.Muslim ,no 883).
Kata صلاة dalam riwayat diatas memakai isim nakiroh.Nakiroh dalam susunan nafi menunjukkan keumuman (dalam hal ini sholat fardhu ataupun sunnah) dalam pandangan jumhur,begitupun dengan nahi/larangan sebagaimana dalam riwayat teesebut dan ini adalah metode dikalangan ulama ushul Fiqh.(lihat Jam'u Al Jawami' 1/413,Irsyad Al Fuhul,hal 115 dan Ghoyatul Ushul,hal 71).
Jadi...baik sholat fardhu ataupun sholat sunnah, jika sudah selesai ditunaikan dan ingin melaksanakan sholat berikutnya,maka disunahkan untuk dipisah dengan berpindah tempat atau dwngan berbicara.
Inilah dasar yang menjadi sandaran adanya dzikir atau sholawat sebagai pemisah diantara rokaat2 tarawih.Karena dzikir atau sholawat adalah sebaik-baik pembicaraan.Hal ini juga berlandaskan ayat-ayat Alquran dan hadits2 Rosulullah SAW tentang keutamaan dzikir selepas sholat khususnya dan disetiap kesempatan secara umum.
Mochammad Fuady Abdullah
Al Hafidz Al Khothib mensyarahi perkataan Imam Nawawi dalam kitab minhajnya :
ويسن أن ينتقل للنفل أو الفرض من موضع فرضه أو نفله لتكثر مواضع السجود ؛ فإنها تشهد له....
"Disunahkan untuk berpindah twmpat,baik sholat sunnah maupun sholat fardhu dari tempat semula untuk melakukam sholat lainnya agar banyak tempat yang dibuat untuk bersujud karena tempat itu kelak akan bersaksi dihadapan Allah....".
Imam Nawawi dawuh dalam kitab Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab:
فإن لم ينتقل فليفصل بكلام إنسان.
" Jika tidak berpindah tempar maka bisa dipisah dengan berbicara".(Lihat Mughnil Muhtaj 1/183).
Dalilnya adalah riwayat dari As Saib bin Yazid bahwa Muawiyyah RA berkata kepadanya:"Jika kamu selesai sholat jumat maka jangan disambung langsung dengan sholat lainnya sebelum kamu berbicara atau keluar dari masjid,karena Rosulullah SAW memerintahkan hal tersebut kepada kami
أمرنا أن لا توصل صلاة بصلاة.
(HR.Muslim ,no 883).
Kata صلاة dalam riwayat diatas memakai isim nakiroh.Nakiroh dalam susunan nafi menunjukkan keumuman (dalam hal ini sholat fardhu ataupun sunnah) dalam pandangan jumhur,begitupun dengan nahi/larangan sebagaimana dalam riwayat teesebut dan ini adalah metode dikalangan ulama ushul Fiqh.(lihat Jam'u Al Jawami' 1/413,Irsyad Al Fuhul,hal 115 dan Ghoyatul Ushul,hal 71).
Jadi...baik sholat fardhu ataupun sholat sunnah, jika sudah selesai ditunaikan dan ingin melaksanakan sholat berikutnya,maka disunahkan untuk dipisah dengan berpindah tempat atau dwngan berbicara.
Inilah dasar yang menjadi sandaran adanya dzikir atau sholawat sebagai pemisah diantara rokaat2 tarawih.Karena dzikir atau sholawat adalah sebaik-baik pembicaraan.Hal ini juga berlandaskan ayat-ayat Alquran dan hadits2 Rosulullah SAW tentang keutamaan dzikir selepas sholat khususnya dan disetiap kesempatan secara umum.
Mochammad Fuady Abdullah