Skip to main content

MENCINTAI PARA ULAMA MENJADI SEBAB BERKUMPUL DI AKHIRAT KELAK


ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ! ﻛﻴﻒ ﺗﺮﻯ ﻓﻲ ﺭﺟﻞ ﺃﺣﺐ ﻗﻮﻣًﺎ ﻭﻟﻤّﺎ ﻳﻠﺤﻖْ ﺑﻬﻢ ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻣﻊ ﻣﻦ ﺃﺣﺐ )). ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ )).

Dari Abdullah bin Mas'ud RA:Ada seseorang datang ke hadapan Nabi SAW dan bertanya: "Ya Rosulalloh, apa yang engkau katakan jika ada seseorang mencintai suatu kaum (orang-orang sholih) dan tidak sempat menjumpai mereka?".
Rosulullah SAW menjawab: "Seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya".
(HR.Bukhori 6169 dan Muslim 165/2640).

Note:
- Dalam hadits diatas, seseorang ( ﺭﺟﻞ ) yang datang kehadapan Nabi SAW adalah Abu Musa Al Asy'ary, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Barynya berdasar riwayat Abu 'Uwanah dan riwayat Muhammad bin Kinasah dari Al A'masy.
Lihat Abu 'Uwanah dalam "Mustakhroj"nya 11538.

- Kalimat kaum ( ﻗﻮﻣًﺎ ) dalam hadits diatas, menurut Imam Syamsuddin As Safariny Al Hanbaly, maksudnya adalah
 ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ
atau para ulama.

- Dalam riwayat lain disebutkan kata ﻟَﻢْ ﻳَﻠْﺤَﻖْ dan bukan ﻟﻤَّﺎ ﻳَﻠْﺤﻖْ sebagaimana dalam riwayat hadits diatas. Yang lebih utama adalah seperti redaksi hadits diatas, yakni ﻟﻤّﺎ ﻳﻠﺤﻖ karena shighot nafi ﻟﻤﺎ lebih kuat dan menyeluruh fungsinya dibanding shighot nafi berbentuk ﻟﻢ  Diambil dari konsep ini maknanya adalah :

 ﺃﻥ ﺍﻟﺤﻜﻢ ﺛﺎﺑﺖ ﻭﻟﻮ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻠﺤﺎﻕ

Karena ada riwayat lain yang redaksinya berbunyi:

 ﻭﻟﻤّﺎ ﻳﻠﺤﻖ ﺑﻌﻤﻠﻬﻢ

artinya tidak menjumpai dan melihat amal mereka/orang2 sholih tersebut.
Jadi murni hanya mendengar kisah atau cerita orang2 sholih lalu ia mencintai mereka tanpa melihat ahwal dan amaliyah para sholihin tersebut.
Riwayat ini dari Anas bin Malik RA yang disebutkan Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bary 10/560.

Bisa juga pengertian
 ﻭﻟﻤّﺎ ﻳﻠﺤﻖ ﺑﻌﻤﻠﻬﻢ

Adalah walaupun amalnya tidak seperti amalnya orang2 sholih tersebut.
Dalam riwayat Muslim 2639/163, didalamnya disebutkan perkataan sayyidina Anas RA sebagai berikut:

ﻓﺄﻧﺎ ﺃﺣﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ، ﻓﺄﺭﺟﻮ ﺃﻥ ﺃﻛﻮﻥ ﻣﻌﻬﻢ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﺃﻋﻤﻞ ﺑﺄﻋﻤﺎﻟﻬﻢ .

"Aku mencintai Allah dan RosulNya. Aku juga mencintai Abu Bakar dan Umar. Aku berharap kelak dikumpulkan bersama mereka, walaupun amalku tidak seperti amalan mereka"

Dalam riwayat lain, ada yang lebih jelas pengertiannya, yaitu hadits dari Abu Dzar Al Ghiffary RA, nashnya adalah:

ﻭﻻ ﻳﺴﺘﻄﻴﻊ ﺃﻥ ﻳﻌﻤﻞ ﺑﻌﻤﻠﻬﻢ .

"Tidak mampu beramal sebagaimana hebatnya amalan orang-orang sholih yang dicintainya tersebut".
Lihat Abu Dawud 5126.

Masih dalam riwayat Abu Dawud juga terdapat teks:
 ﻛﻌﻤﻠﻬﻢ
 sebagai ganti
 ﺑﻌﻤﻠﻬﻢ


Sedangkan hadits dari Shofwan bin 'Assal RA dalam riwayat Abu Nu'aim, kalimatnya adaah:
 ﺑﻤﺜﻞ ﻋﻤﻠﻬﻢ

Artinya amalnya tidak seperti amal mereka.

Jadi kesimpulannya bahwa cinta kita kepada para ulama dan orang-orang sholih, menjadi sebab Allah akan kumpulkan kita bersama mereka kelak diakhirat.

Mochammad Fuady Abdullah.