Skip to main content

Kekuatan Cinta Bisa Menyelamatkan Seseorang

Semua orang pasti punya rasa cinta, jangankan manusia, Hewan pun punya rasa cinta.
Namun cinta yang bagaimana yang dapat menyelamatkan manusia dan memasukkannya pada surga-Nya?

Hujjatul Islam Al Imam Ghozali RA dawuh:

ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﺃﺣﺐ ﻋﺎﻟﻤﺎ ﺃﻭ ﻋﺎﺑﺪﺍ ﺃﻭ ﺃﺣﺐ ﺷﺨﺼﺎ ﺭﺍﻏﺒﺎ ﻓﻰ ﻋﻠﻢ ﺃﻭ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺃﻭ ﺧﻴﺮ ، ﻓﺈﻧﻤﺎ ﺃﺣﺒﻪ ﻟﻠﻪ ﻭﻓﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻟﻪ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻷﺟﺮ . ﻭﺍﻟﺜﻮﺍﺏ ﺑﻘﺪﺭ ﻗﻮﺓ ﺣﺒﻪ .

"Barang siapa yang mencintai orang berilmu (alim), atau ahli ibadah atau mencintai seseorang karena melihat ilmunya, ibadahnya atau kebaikannya, maka sesungguhnya kecintaan itu sebenarnya untuk dan karena Allah dan dalam ridho Allah. Keciantaan seperti ini membawa pahala. Sedangkan pahalanya sendiri (besar dan kecilnya) tergantung pada kekuatan cintanya".
(Ihya Ulumuddin Al Ghozali 2/24).

Cinta adalah sebuah amal yang memiliki eksistensi tersendiri. Cinta adalah amalan hati. Karena Cinta masuk kategori amal, maka Setiap amal ada hak balasannya.

Seseorang datang kepada Rosulullah SAW menanyakan kapan hari kiamat?

Rosulullah SAW balik bertanya apa yang telah engkau siapkan untuk kau bawa ke akhirat nanti?.

Seseorang tersebut menjawab aku hanya membawa cintaku padamu sebagai bekalnya.

Lalu Rosulullah SAW dawuh:
"Sesunggunya seseorang kelak akan bersama orang yang di cintainya".

Cinta, ternyata dapat membawa manfaat besar bagi sang pecinta. Mencintai orang-orang sholih, berilmu dan ahli ibadah, walaupun kita bukanlah dari kalangan mereka, bukan tidak mungkin Allah akan kumpulkan kita kelak bersama mereka di akhirat nanti.

Sebuah realita hidup Di zaman ini, rasa ta'dzim dan cinta kepada para ulama sudah demikian memprihatinkan. Sudah banyak dikalangan kita yang kehilangan rasa cinta dan ghiroh memuliakan para ulama. Bahkan tidak sedikit yang akhirnya menyamakan antara ulama dan yang bukan ulama.

Padahal gusti Allah berfirman: "Katakanlah ya Muhammad!, bahwa tidak akan sama antara orang yang berilmu dan yang tidak berilmu".

Berbagai sebab yang mungkin bisa dijadikan alasan mereka yang sudah tidak lagi menghargai dan mencintai ulama, bisa dikarenakan berbeda organisasi, partai politik (padahal ini adalah bagian ijtihadiyyah), beda uslub dan metode dakwah atau hal lainnya.

Kini semua kembali kepada diri kita masing-masing dalam menyikapinya. Agama memerintahkan kita untuk mencintai dan memuliakan para ulama dan orang-orang sholih.

Why?

Karena Cinta kita kepada mereka bisa menjadi sebab Allah mencintai kita,  Kanjeng Rosulullah SAW mencintai kita. Karena para Ulama adalah wali-wali Allah dan para ulama adalah pewaris Rosulullah.
Semoga kelak kita dikumpulkan Allah bersama Kanjeng Nabi SAW,para ulama dan orang2 sholih dalam surga-Nya.