Skip to main content

Rezekimu Tahu di mana Dirimu dan di mana tempat tinggalmu

Kita mengejar rezeki, padahal pada hakekatnya rezeki lah yang mengejar kita, kita mencari rezeki, padahal sejatinya rezeki sudah tau tempat dan alamat kita tapi tetap kita cari selalu.

Dari dulu yang namanya uang adalah salah satu item dari beberapa item yang selalu dicari dan dikejar oleh orang-orang, dan kebanyakan orang-orang mengkategorikan uang adalah rezeki, selain itu seakan-akan bukan rezeki. Begitulah kebanyakan orang berasumsi. 

Yang namanya uang (termasuk harta benda yang bernilai uang) merupakan salah satu dari sekian banyak rezeki yang Allah berikan kepada manusia. Tapi kebanyakan manusia selalu mengejar dan mencarinya banting tulang siang dan malam untuk mendapatkan uang hingga mereka berani meninggalkan kewajiban yang telah dibebankan padanya.

    Baca Juga : Penilaian Masyarakat Terhadap si Kaya dan si Miskin

Sejatinya rezeki masuk dalam ranah misterius problem, tak ada yang pasti dan berani menentukan kapan dan di mana kita akan mendapatkan rezeki. Karena ini masuk dalam ranah Allah. Jadi Allah rahasiakan cara datangnya, tapi Allah perintahkan kita untuk mencarinya. 

Karena rezeki masuk ranah misterius, sehingga apapun yang berhubungan dengan rezeki juga misterius. maka dari itu hanya Allah-lah yang tau. Apa dan dimana, siapa, kapan, berapa.

Sehingga Syekh mutawalli as-sya'rawi mempunyai ungkapan tersendiri dalam masalah Rizki. Beliau berkata :

‌‏من عجيب أمر الرزق أنه أعرَفُ بمكانك وعنوانك منك بمكانه وعنوانه٬ فإنْ قُسِم لك الرزق جاءك بطرق عليك الباب٬ وإنْ حُرمت منه أعياك طلبه٬ لذلك يقول أحد الصالحين: عجبتُ لابن آدم يسعى فيما ضُمِن له ويترك ما طُلِب منه. (الشيخ متولي الشعراوي)

Di antara keajaiban masalah rezeki; bahwa ia lebih mengetahui tempat dan alamatmu, daripada engkau mengetahui tempat dan alamatnya. Jika rezeki itu dipastikan menjadi bagianmu, ia akan datang mengetuk pintumu. Namun jika Rezeki itu bukan jatahmu, ia akan membuatmu lelah mencarinya. Karena itulah seseorang shalih berujar: "aku heran kepada manusia, ia berupaya keras pada apa yang sudah dijamin untuknya, namun ia tinggalkan apa yang diwajibkan atas dirinya"

Sesungguhnya yang namanya rezeki itu banyak sekali macam dan ragamnya, tapi kebanyakan manusia sering kali mengkategorikan bahwa rezeki itu apa yang di terima oleh tangan, yang dapat diraba, dilihat, dirasa (materi) 

    Baca Juga : Mintalah keberkahan, Jangan Minta yang lebih dan Banyak

Mendapatkan uang, itu katanya mendapatkannya rezeki, dapat mobil baru dikategorikan dapat rezeki, uang banyak katanya rezekinya sedang melimpah dan lain-lain. Hal ini membuat cakupan pemberian dari Allah menjadi sempit dalam mindset mereka. 

Padahal yang namanya rezeki itu buanyak sekali ragam dan macamnya,  sehingga di kesempatan yang lain Syaikh Mutawalli Asy-Sya'rawi berkata dan memilah-milah rezeki

درجات الرزق : المال هو ادنى درجات الرزق و العافية هي اعلى درجات الرزق وصلاح الابناء هو افضل الرزق ورضا ربّ العالمين هوتمام الرزق.

Tingkatan rizki adalah:

  1. Harta adalah rizki yang paling rendah.
  2. Kesehatan; adalah rizki yang yang paling tinggi.
  3. Keshalehan anak-anak adalah rizki yang paling utama.
  4. Ridhonya Allah Swt adalah rizki yang paling sempurna.


Tapi ya itu tadi, mindset kebanyakan manusia sudah memberikan pondasi pada pemahamannya bahwa rezeki itu ya menerima uang atau menerima sesuatu yang bernilai uang (materi) 

Bagi mereka-mereka yang mendewakan materi, ungkapan di bawah ini sangat bagus untuk dijadikan bahan renungan. 

نستطيع شراء المنزل بالنقود # لكن لا نستطيع شراء عائلة

Dengan uang kita bisa membeli rumah # Tetapi tidak bisa membeli keluarga


نستطيع شراء الساعة # لكن لا نستطيع شراء الوقت

Kita bisa membeli jam (tangan) # Tetapi kita tidak bisa membeli waktu


نستطيع شراء المنصب # لكن لا نستطيع شراء الاحترام

Kita bisa membeli jas mewah # Tetapi kita tidak bisa membeli kehormatan.


نستطيع شراء السرير # لكن لا نستطيع شراء النوم

Kita bisa membeli spring bad # Tetapi kita tidak bisa membeli Tidur.


نستطيع شراء الكتاب # لكن لا نستطيع شراء العلم

Kita bisa membeli buku.. Tetapi kita tidak bisa membeli ilmu.


نستطيع شراء الدواء # لكن لا نستطيع شراء الصحة

Kita bisa membeli obat.. Tetapi kita tidak bisa membeli kesehatan. 


نستطيع شراء الدم # لكن لا نستطيع شراء الحياة

Kita bisa membeli darah (ketika kurang) # Tetapi kita tidak bisa membeli kehidupan.


فلذلك يجب أن تعرف أن النقود ليست كل شيء

OLEH KARENA ITU KETAHUILAH BAHWASANYA UANG BUKANLAH SEGALANYA.


وفي بعض الأحيان تخلق النقود لنا المعاناة والمشاكل و الألم

BAHKAN KADANG UANG MENYEBABKAN KITA RESAH, GELISAH, MASALAH DAN MENYAKITKAN.

No comments: